SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah terjadi di sebuah kebun milik warga di Kampung Ciseupan RT 01/13, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tanah di kebun yang berada di daerah pegunungan itu amblas.
Sedangkan di bawah perkebunan ini, merupakan permukiman. Warga pun was-was tanah amblas ini akan merembet ke permukiman.
Ketua RT 01, Holim (52 tahun) mengatakan tanah amblas itu terjadi sekitar dua minggu lalu setelah hujan deras yang mengguyur pada malamnya.
BACA JUGA: Tanah Bergerak Makin Parah, Jalan Amblas Rumah Miring di Nyalindung Sukabumi
"Saya lagi di kebun bermalam, pas pagi lihat tanah sudah anjlok, langsung saya laporan ke kadus karena takut ini mengancam rumah di Kampung Ciseupan di ke RT-an saya," ujar Holim kepada sukabumiupdate.com, Senin (8/2/2021).
Menurut dia, tanah amblas memanjang sekitar 200 meter, sementara di bawah gunung terdapat pemukiman warga dengan jumlah 260 Kepala Keluarga (KK). "Saya takutnya ini menyebabkan longsor dan menimbun pemukiman yang berada di bawah gunung ini," jelasnya.
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Yayan Bastiar mengatakan telah melakukan tinjauan ke lokasi tersebut dan hasilnya memang terjadi tanah amblas sekitar 5- 10 cm. Kendati demikian, sejauh ini masih dikategorikan aman, hal itu diperkuat dengan bekas retakan sudah tertutup tanah kembali.
"Alhamdulillah sementara kondisi masih dikatakan aman, namun tetap kepada seluruh pemukiman warga yang berdekatan dengan lokasi diharapkan hati-hati jika terjadi hujan deras dikhawatirkan tanah kembali bergerak dan bisa terjadi longsor," terangnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.