SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras mengakibatkan TPT irigasi longsor di Kampung Kelas Tilu RT 5/4 Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/12/2020) lalu namun hingga kini belum ada penanganan terhadap irigasi Cibeber itu.
Padahal petani di Desa Tanjungsari dan Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar sangat menggantungkan kebutuhan air dari irigasi tersebut.
BACA JUGA: Irigasi di Kabandungan Sukabumi Longsor, Jalan Antar Dusun Tertutup
Untuk menyelamatkan padi yang sudah ditanam, warga dari dua desa itu berinisiatif membuat saluran baru. Upaya membuat saluran itu tidak mudah diantaranya harus melewati tebing dan kini warga membutuhkan material.
Petani Desa Tanjungsari Depi mengatakan kalau warga tidak inisiatif dan dibiarkan begitu saja atau menunggu bantuan pemerintah terkait, maka tanaman padi akan terancam gagal panen akibat pasokan air tidak normal. "Hampir 800 hektar sawah yang menggunakan air dari saluran irigasi Cibeber, 600 hektar di Desa Mekartanjung dan 200 hektar di dua kedusunan di Desa Tanjungsari," jelasnya.
"Untuk saluran air ini, diperlukan paralon ukuran besar, agar bisa mengairi persawahan di dua desa," imbuhnya.
Sementara itu P2BK Curugkembar, Suryana membenarkan kejadian longsor di irigasi tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi. "Kejadiannya pada sore, kami sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada instansi terkait, agar segera ditanggulangi karena sangat diperlukan warga," terangnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.