SUKABUMIUPDATE. com - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi memicu terjadinya pergeseran tanah di jalur Geopark Ciletuh ruas Waluran - Mareleng - Palangpang. Kejadian ini membuat jalan retak.
Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (KSPPJJ) 4 Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna mengatakan, pergeseran tanah di jalur Geopark Ciletuh itu terjadi pada Jumat (1/1/2021/) sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: Sempat Tertutup Longsor, Akses ke Puncak Darma Geopark Ciletuh Sukabumi Kembali Normal
Menurut dia, pergerakan tanah mengakibatkan retakan pada setengah badan jalan di daerah Tanjakan Cipeucang, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas tepatnya Km. Bdg 209 + 400. Panjang retakannya sekitar 30 meter dan kedalaman 30 meter.
Entis mengatakan, dilokasi tersebut dipasang rambu agar pengguna jalan waspada. Sebab saat ini Bina Marga masih menyelesaikan penanganan jalan amblas di titik lainnya yaitu Kampung Pasir Bunut, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas tepatnya di Km. Bdg 212+350. Pasir Bunut ini merupakan salah satu dari 11 titik longsor di jalur Geopark Ciletuh yang terjadi pada Desember (16/12/2020) lalu.
BACA JUGA: Longsor Tebing Batu Cakup, Tutup Akses ke Puncak Darma Geopark Ciletuh Sukabumi
"Sementara dipasang rambu rambu [di Tanjakan Cipeucang]. Setelah selesai di Pasir Bunut, nanti alat dan pekerja bergeser ke sana," jelas Entis.
Dia menyatakan, kendati adanya retakan di Tanjakan Cipeucang, namun kendaraan masih bisa melintas. Maka dari itu pengendara diimbau untuk tetap waspada. "Tetap hati hati dan waspada, " terangnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.