SUKABUMIUPDATE.com - 3 orang WNI (Warga Negara Indonesia) dipastikan menjadi korban tenggelamnya kapal penangkap ikan Myeong Minho 32 di Korea Selatan (Korsel), pada Selasa (29/12/2020) pukul 19.45 waktu setempat. Informasi yang beredar, satu dari ketiga WNI ini adalah warga Kota Sukabumi.
Dilansir dari Tirto.id, Ketiganya adalah anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang oleh otoritas di Korea Selatan, setelah kapal Myeong Minho 32 terbalik di perairan dekat Pulau Jeju. Kapal terbalik di tengah cuaca buruk dan angin kencang, ombak tinggi, serta suhu dingin.
Regu pencari dan penyelamat (SAR) Korea Selatan masih melanjutkan pencarian terhadap tiga ABK asal Indonesia ini. Selain 3 WNI, ada tiga anak buah kapal lainnya juga dinyatakan hilang.
Ini ditegaskan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul. KBRI Seoul telah memastikan identitas tiga WNI yang bekerja di kapal ikan tersebut dan menghubungi keluarga mereka di tanah air.
"KBRI Seoul memperoleh informasi dari Korean Coast Guard (Badan Keamanan Laut Korsel, red) bahwa tiga dari tujuh awak kapal tersebut adalah WNI dengan inisial IHP, S, dan DIS," kata pihak kedutaan.
"Pada hari Rabu pagi, 30 Desember 2020, tim KBRI Seoul telah berada di Pulau Jeju untuk melakukan koordinasi langsung dengan operasi SAR gabungan Korea Selatan," terang pihak kedutaan.
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun memerintahkan tim operasi gabungan dari Badan Keamanan Laut Korsel, kepolisian, pemadam kebakaran, dan Angkatan Laut yang total anggotanya mencapai 964 personel.
Tidak hanya melibatkan ratusan anggota, regu penyelamat itu juga mengerahkan helikopter dan delapan kapal penyelamat. "Dalam kondisi lapangan yang sangat sulit di tengah cuaca sangat buruk, kapal Myeong Minho 32 dapat diapungkan dalam keadaan terbalik dan diseret mendekati daratan," kata KBRI Seoul.
Namun, adanya cuaca buruk menyebabkan upaya penyelamatan dihentikan sementara pada Rabu malam. Cuaca buruk terus berlanjut sampai Kamis sehingga kapal yang sempat terapung kembali tenggelam.
Sejauh ini, tim SAR baru menemukan satu jasad warga Korsel dan beberapa barang yang terdampar di pantai. Beberapa barang diduga milik salah satu ABK Indonesia.
"Tim SAR gabungan Korsel masih terus melakukan pencarian terhadap enam ABK yang masih hilang, termasuk tiga ABK WNI," kata KBRI Seoul.
KBRI Seoul mengatakan salah satu timnya terus siaga di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat serta meneruskan informasi dari regu penyelamat ke keluarga.
Redaksi sukabumiupdate.com mendapatkan kabar bahwa 1 dari tiga WNI yang hilang tersebut merupakan warga Kota Sukabumi dari salah seorang pembaca. "Min korban tenggelam kapal asal Indonesia Sukabumi Kecamatan Baros tolong minta doa semoga cepat ketemu dan selamat," tulis pembaca sukabumiupdate.
Redaksi sukabumiupdate.com, juga berhasil menemukan akun facebook DIS (inisial berdasarkan keterangan KBRI Seoul), korban dalam insiden tersebut yang disebut sebagai warga Kota Sukabumi. Dari akun ini, diketahui DIS bekerja di Korea Selatan sebagai pelaut.
Dari akun DIS, redaksi menemukan akun facebook istri DIS yang 12 jam lalu menulis status memohon doa agar suaminya ditemukan selamat sehat walafiat. "Bismillah smg ada keajaiban allah. Kuat aa???? bantu doa buat suami sy semoga cepet ketemu dan dalam keaadaan sehat walafiat aamiin allahuma aamiin❤️," tulis akun tersebut.
Dari ratusan komentar netizen di status ini, makin diketahui jika perempuan ini memang istri dari salah satu WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan di perairan dekat Pulau Jeju Korea Selatan. "Semoga di temukan dgn slmt amin y allah," tulis netizen di kolom komentar.
Catatan Redaksi: Ada perbaikan naskah pukul 22.03 WIB, kesalahan mencantumkan dugaan alamat korban di Kota Sukabumi
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.