SUKABUMIUPDATE.com - Protokol kesehatan akan menjadi kunci bagi industri pariwisata dunia di masa mendatang, termasuk di sukabumi. Bagaimana pelaku industri pariwisata memastikan destinasinya sehat dan memenuhi parameter kesehatan menjadi nilai promosi utama untuk menarik kunjungan wisatawan.
Hal ini diungkapkan salah satu tokoh pariwisata Jawa Barat, Dadang Hendar saat menjadi narasumber tamu mang koko di kantor redaksi sukabumiupdate.com, Sabtu (26/12/2020). Dunia di masa mendatang menurut Dadang akan berubah, khususnya pola perilaku dan kesadaran isu kesehatan yang lebih baik.
"Dunia pariwisata di tahun 2021 dan seterusnya, akan sangat tergantung dari para pelaku industri membangun destinasi yang sehat. Pandemi belum tentu berakhir walaupun sudah ada vaksin, pandemi mengajarkan pada manusia untuk lebih memperhatikan kesehatan, kebersihan dan kepatuhan pada aturan," jelasnya.
Kondisi ini menurut Hendar, membuat warga akan sangat selektif dalam menentukan destinasi wisata mana yang akan dikunjungi. Status sehat dari destinasi wisata akan menjadi parameter utama yang digunakan pengunjung saat merencanakan perjalanan pelesirnya.
"Jika di perhotelan dan restoran itu ada sertifikasi patuh protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability). Namun untuk destinasi wisatanya belum," beber owner dari Hotel Augusta Grup di Sukabumi ini lebih jauh.
Kondisi inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah khususnya satgas penanganan covid-19 di daerah. Selain berfungsi tentang pengawasan juga menjadi motivator dan tim penilai kedisiplinan protokol kesehatan.
"Juga di penginapan atau homestay yang belum berizin. Mereka akan sulit mendapatkan sertifikasi tersebut. Satgas bisa bersinergi dengan komunitas atau pegiat wisata lokal dan pengusaha," sambungnya Dadang.
Jadi satgas menjadi penilai mana saja destinasi wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan. Dengan parameter yang jelas seperti zonasi, bisa dengan hijau orange merah atau hitam, lanjut Dadang akan menjadi edukasi untuk pelaku usaha wisata, sekaligus alat pemberdayaan yang baik.
Setiap pelaku destinasi wisata harus mempersiapkan infrastruktur protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. Sehingga menjadi nilai tambah, sebagai aset promosi wisata di masa mendatang.
"Bantuan-bantuan yang saat ini disalurkan oleh pemerintah kepada pelaku usaha termasuk wisata hanya sementara. Yang lebih penting itu mempersiapkan pelaku wisata untuk menghadapi tantangan kesehatan kedepan," pungkasnya.
Lebih lengkap tentang Wajah Pariwisata Sukabumi di Tahun 2021, simak talk show tamu mang koko!
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.