Mengintip Lokasi Berburu Gigi Hiu Purba (Huntu Gelap) di Surade Sukabumi

Rabu 21 Oktober 2020, 06:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Selama pandemi, perburuan fosil binatang laut khususnya gigi hiu purba, bisa  megalodon atau sejenis hiu putih besar di kawasan Pajampangan Kabupaten Sukabumi makin masif. Salah satu kawasan perburuan gigi megalodon atau huntu gelap (istilah warga setempat), dengan mudah ditemui di aeral perbukitan Desa Gunungsungging Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Areal perburuan ini terpisah di sejumlah titik cirinya banyak ditemukan seperti bekas tambah tanah, banyak pecahan batu dan bekas galian ditebing-tebing perbukitan. Dari data yang dihimpun sukabumiupdate.com, sedikitnya ada lima kampung di Desa Gunungsungging yang dijadikan lokasi pencarian fosil gigi hiu purba ini oleh warga, yaitu di Kampung Cigulingan, Kampung Salenggang, Kampung Curuglubang, Kampung Cigintung dan Kampung Cilutung.

Yang cukup ramai didatangi pemburu huntu gelap adalah di perbukitan Kampung Cigulingan. Disini sejumlah warga sudah berhasil menemukan satu, dua bahkan ada yang rangkaian gigi hiu purba dari ukuran sebesar kelingking hingga telapat tangan orang dewasa.

“Selama pandemi selain bertani warga memang berburu huntu gelap. Lumayanlah dijual banyak yang cari jadi a ada pemasukan. Tapi lokasi bekas galian juga jadi rusak, dan rawan longsor, juga banyak pohon tumbang," ucap Ceun, pemilik lahan galian huntu gelap di Kampung Cigulingan RT 05/06 Desa Gunungsungging.

Menurut Ceun, untuk menemukan fosil gigi hiu purba warga memang harus menggali atau mencari bebatuan khas dibawah tanah. Warga menyebutnya batu papan yang berada diatas batu pesek da dibawah bebatuan cadas.

"Tidak semuanya perbukitan ada huntu gelap. Biasanya pemburu survey dulu, mencari tanda-tanda yaitu fosil kerang. Biasaya jika ditemukan banyak fosil kerang dibebatuannya, maka disekitar lokasi itu ada fosil gigi hius purbanya,” jelasnya sambil menunjukkan fosil kerang dibebatuan yang ada di lahan miliknya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (21/10/2020).

Fosil kerang laut, oleh pemburu jadi penanda adanya fosil hiu purba di lokasi tersebut 

Di lokasi milik Ceun ini banyak pemburu yang berhasil mendapatkan gigi hiu purba, sehingga makin banyak warga yang datang untuk berburu dan menggali. "Sudah banyak yang mendapatkan huntu gelap, kalau mulus berukuran  14  centimeter ke atas bisa dijual dengan harga sekitar Rp. 7 - 8 juta. Ada kolektornya," terang Ceun.

Namun karena makin banyak pemburu, lokasi tersebut makin rusak. Saat ini bebatuan yang digali untk mencar fosil gigi hiu purban berhamburan dipunggung-punggung bukit. 

“Warga disini khawatir longsor karena memang banyak juga pohon yang ditebang di lokasi ini,” pungkasnya.

Mengutip dari tulisan T Bachtiar, anggota Masyarakat Geografi Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung yang dirilis tahun 2005 silam, fosil gigi hiu purba yang ditemukan di wilayah Desa Cikarang, Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi cukup dikenal masyarakat peneliti karena memiliki ukuran cukup besar.  Tingginya 9,5 cm., belum termasuk akar giginya yang patah dengan lebar bagian atas 7,5 cm. 

Bachtiar juga menyebut kawasan Jampangkulon sesungguhnya sejak zaman (kala) Oligo-Miosen atau 25 juta tahun lalu sudah menjadi daratan. Namun dalam evolusinya yang dinamis, karena ada sesar turun yang memanjang barat-timur, secara evolutif kawasan ini mengalami penurunan yang sangat berarti. 

Akibatnya, pada kala Pliosen antara 5–1,8 juta tahun yang lalu, kawasan Jampangkulon kembali berada di bawah permukaan laut dan binatang koral tumbuh subur dengan berbagai binatang laut lainnya. “Laut selatan ini pun sampai saat ini merupakan habitat hiu tropis yang kaya dan merupakan jalur migrasi berbagai jenis paus. Bila fosil gigi ikan hiu banyak terdapat di sini, dapat diduga, di kawasan ini terdapat fosil tulang belakang ikan paus,” tulis Bahtiar.

Kumpulan fosil gigi diduga hiu purba yang berhasil ditemukan warga dari sejumlah lokasi di Surade 

Hiu-hiu yang aktif di kawasan laut tropika ini menemui ajalnya di laut dangkal Jampangkulon purba. Bisa juga, gigi yang paling depan tanggal di sini, lalu terkubur sedimentasi dan terawetkan menjadi fosil. Bila melihat sejarah pembentukan bumi Jampangkulon, umur fosil itu sudah cukup lama. “Paling tidak, umurnya ada dalam rentang waktu antara 5–1,8 juta tahun yang lalu,” tegasnya.

Sejak 1,8 juta tahun yang lalu, secara evolutif kawasan Jampangkulon terangkat kembali, sehingga fosil gigi ikan hiu atau fosil binatang laut lain kini berada di lokasi yang jauhnya kurang lebih 50 kilometer dari pantai, di puncak rangkaian pegunungan selatan. Fosil gigi ikan hiu itu terawetkan sehingga dapat melewati rentang waktu yang sangat lama

Dinamika luar bumi telah menyebabkan pelapukan dan erosi lapisan bebatuan yang melapisi dan mengawetkan gigi hiu sehingga fosil yang asalnya terselimuti bebatuan sedimen itu kini tersingkap ke permukaan. “Dengan mengamati bentuk fosil gigi ikan yang berbentuk segitiga, fosil gigi hiu di Jampangkulon sejenis dengan gigi hiu putih besar (Carcharodon carcharias) saat ini. 

“Hanya ukurannya yang beda. Fosil gigi itu ukurannya mencapai 4-5 kali lipat ukuran gigi hiu putih besar saat ini,” tukasnya. 

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan. 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science22 November 2024, 11:13 WIB

14 Kecamatan di Sukabumi Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir

BMKG memprakirakan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat pada dasarian atau sepuluh hari ketiga November 2024 berkategori menengah hingga tinggi.
Ilustrasi. Motor terseret banjir di Gang Peda Pasar kawasan Ahmad Yani Kota Sukabumi, 5 November 2024. (Sumber: istimewa)
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)