SUKABUMIUPDATE.com - Gempa di perairan Ujung Genteng Sukabumi kembali terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat, pada hari Selasa (6/10/2020) ini terjadi dua kali aktivitas gempa di kawasan tersebut.
Gempa pertama terjadi pada pukul 08:02:27 WIB, berkekuatan magnitudo 3.1, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.71 LS - 106.59 BT, berlokasi di 80 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 30 kilometer.
Kemudian gempa kedua terjadi pada pukul 11:55:05 WIB, berkekuatan magnitudo 2.8, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.85 LS - 106.53 BT, berlokasi di 95 kilometer barat daya Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 34 kilometer.
Dua aktivitas gempa pada hari ini menambah rentetan tujuh gempa sebelumnya di kawasan yang sama, yakni terjadi pada tanggal 2 hingga 3 Oktober 2020.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, sejumlah aktivitas gempa tersebut diduga berasal dari Sesar Cipamingkis.
"Gempa signifikan di Samudra Hindia selatan Cipamingkis, Sukabumi. Diduga bersumber dari Sesar Cipamingkis yang menerus ke laut," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/10/2020) lalu.
BACA JUGA: Gempa ke 7 di Laut Selatan Sukabumi, BMKG: Diduga Sesar Cipamingkis? Aktivitasnya Meningkat
Berikut catatan sukabumiupdate.com terkait tujuh aktivitas gempa yang sebelumnya terjadi di perairan Ujung Genteng Sukabumi pada tanggal 2 hingga 3 Oktober 2020.
Gempa pertama terjadi pada Jumat (2/10/2020) pukul 11:15:34 WIB, berkekuatan magnitudo 3.2, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.74 LS dan 106.55 BT, dengan kedalaman 33 kilometer.
Kemudian gempa kedua terjadi pada pukul 12:12:29 WIB, berkekuatan magnitudo 3.0, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.69 LS - 106.55 BT, berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer selatan Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 33 kilometer.
Lalu gempa ketiga terjadi pada pukul 16:53:23 WIB, berkekuatan magnitudo 3.4, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.85 LS - 106.67 BT, di laut sekitar perairan Ujung Genteng (96 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi), dengan kedalaman 15 kilometer.
Dan gempa keempat terjadi pada pukul 17:01:47 WIB, berkekuatan magnitudo 2.3, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.74 LS - 106.71 BT (94 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi), dengan kedalaman 33 kilometer.
Selanjutnya pada Sabtu (3/10/2020), gempa kelima terjadi pada pukul 13:16:44 WIB, berkekuatan magnitudo 3.7, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.93 LS - 106.59 BT, dengan kedalaman 6 kilometer.
Gempa keenam terjadi pukul 17:46:46 WIB, berkekuatan magnitudo 3.8. Gempa tersebut berpusat di laut, sekitar perairan selatan Sukabumi antara Ujung Genteng hingga Tegelbuleud atau pada koordinat 7.94 LS - 106.61 BT, dengan kedalaman 2 kilometer.
Dan gempa ketujuh terjadi pada pukul 22:37:01 WIB, berkekuatan magnitudo 3.6, episentrum gempa berada di koordinat 7.93 LS - 106.69 BT (115 kilometer barat daya Sukabumi), dengan kedalaman 7 kilometer.
Sementara itu, pada tanggal 10 Maret 2020 juga terjadi gempa berkekuatan magnitudo 2.3, di mana gempa tersebut berpusat di 7.30 LS - 106.92 BT, 42 kilometer barat daya Kota Sukabumi, dengan kedalaman 36 kilometer.
Saat itu, Daryono juga mengatakan gempa tersebut diduga akibat pergerakan sesar lokal Cipamingkis. Sesar Cipamingkis merupakan sumber gempa lokal lainnya yang ada di wilayah selatan Jawa Barat khususnya Sukabumi, selain Sesar Cimandiri.
Ia menjelaskan, Sesar Cipamingkis berada di sebelah timur Sesar Cimandiri.
“Arahnya Barat Daya - Timur Laut, seperti zona Sesar Garut Selatan (Garsela). Pernah ada klaster gempa di sesar ini secara terus menerus pada tahun 2017 dan 2018 silam,” sambung Daryono kala itu.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.