SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan Cibeureum, akses penghubung dua kampung, yakni Kampung Bojongkerta, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara dengan Kampung Cibeureum, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi hingga kini masih belum bisa digunakan.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 70 meter dengan lebar 1,2 meter itu menjadi sorotan setelah belasan orang yang melintas tercebur ke Sungai Cicatih pada Senin (24/8/2020) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, akibat tali sling jembatan terputus.
BACA JUGA: Dugaan Penyebab Putusnya Jembatan Gantung di Sukabumi Saat Dilintasi Belasan Warga
Jembatan terbuat dari rangkaian besi dengan penyangga tali sling, dan pijakan bambu. Material sling dan besi nampak sudah berkarat.
Kepala Desa Kertamukti, Dede Kusnadi mengatakan, sebelum kejadian tali sling terputus, 17 orang warga Kampung Cibereum, Desa Cimangu, Kecamatan Cikembar melintas, namun hanya 11 orang yang tercebur dan 6 orang lainya belum sempat masuk lintasan jembatan.
"Dari 11 orang itu, dua orang mengalami luka ringan, dua orang mengalami luka berat. Satu orang luka berat masih dirawat di rumah sakit Bandung, yang satu orang lagi mengalami patah tangan sudah di rawat ke orang ahli. Sisanya alhamdulillah selamat," kata Dede saat diwawancarai, Kamis (27/8/2020).
Jembatan Gantung Cibereum penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Nandi
Masih kata Dede, Jembatan Gantung Cibereum dibangun sekitar tahun 1991 dan sudah empat kali mengalami kerusakan pada bagian sling penyangga, namun tidak sampai menimbulkan korban seperti saat ini.
"Kondisi penyangga jembatan memang kondisinya sudah lama tidak di perbaiki sehingga selingnya terlihat berkarat dan sudah rapuh. Jembatan ini dibangun dari swadaya masyarakat dua kampung ini, dan merupakan akses jalan yang selalu digunakan masyarakat karena menghubungkan akses perekonomian terdekat ke Warungkiara," terangnya.