SUKABUMIUPDATE.com - Luput dari perhatian publik akibat pandemi Covid-19, puluhan warga di wilayah RW 10 Desa Sukamantri Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi menderita chikungunya.
Petugas Puskemas Cibolang Dangdang Dwi Raharjo mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya warga yang menderita chikungunya pada Jumat (24/7/2020). Saat itu, beberapa warga diinformasikan telah menderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu.
"Hari Minggu (26/7/2020) kita investigasi ke lapangan dan ada 22 orang yang menderita. Di RW 10 Desa Sukamantri. Tapi tadi informasi dari kader ada penambahan lagi," kata Dangdang saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Selasa (28/7/2020).
BACA JUGA: Selain Flu, Ini 4 Penyakit Musiman saat Musim Pancaroba
Dangdang menuturkan, penyakit chikungunya atau demam chikungunya tersebut memiliki gejala demam, ruam pada kulit dan nyeri sendi, serta tanda pendarahan.
"Yang kebanyakan itu nyeri sendi. Penyebarannya cepat. Kita koordinasi dengan Ketua RW dan kader setempat untuk pelaksanaan penanganan. Karena cikungunya itu berasal dari gigitan nyamuk, sehingga kita melakukan pengasapan atau fogging. Itu dilakukan untuk pencegahan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), karena demam cikungunya itu masuk ke KLB," jelas Dangdang.
Salah seorang warga RW 10 Desa Sukamantri Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi memperlihatkan gejala ruam pada kulit akibat chikungunya. | Foto: Sukabumiupdate.com/Oksa BC
Sementara itu, salah seorang penderita chikungunya, Pipit Apriani (28 tahun) mengaku diserang gejala demam sejak Jumat (24/7/2020).
"Awalnya panas dingin, meriang. Langsung sakit sendi lutut sampai ke betis dan telapak kaki. Sakit linu enggak bisa jalan kalau digerakin sakit," singkat Pipit.