SUKABUMIUPDATE.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara 89 di Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah secara tatap muka di masa Pandemi ini.
Pihak sekolah beralasan, KBM dengan sistem online atau dalam jaringan (daring) kurang optimal. Sehingga sekolah memilih belajar tatap muka.
BACA JUGA: Dari 51 SMA dan SMK di Kota Sukabumi, 16 Diantaranya Menyatakan Siap KBM Tatap Muka
Wakil Kepala Kurikulum Nusantara 89, Asep Dadi mengatakan, belajar tatap muka di sekolah ini dimulai pada tanggal 13 Juli lalu. Asep menyatakan, pihak sekolah melakukan rapat dengan para orang tua atau wali murid sebelum dimulainya belajar tatap muka. Dari rapat tersebut, orang tua atau wali murid menyetujui belajar tatap muka. Dalam hal ini sekolah mengakomodir keinginan orang tua.
"Sebelum kita memulai KBM, kita adakan rapat orang tua. Bukan berarti ingin melanggar peraturan pemerintah. Tapi kita melihat dan meminta respon orang tua persetujuannya, apakah anaknya dibolehkan untuk tatap muka atau tidak," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com, Kamis (23/7/2020).
BACA JUGA: Kenapa Mall Dibuka Tapi Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi Ditunda? Ini Jawabannya
Asep menilai belajar daring tidak efektif yaitu kurangnya kontrol oleh orang tua. Kemudian siswa ada yang menyimak materi belajar ada yang tidak. Adapun hal teknis yang paling menjadi kendala saat belajar daring itu jangkauan internet di tempat tinggal siswa buruk dan tidak seluruh siswa memiliki handphone.
"Pada saat belajar daring ini anak-anak ada yang serius menanggapi (mata pelajar yang disampaikan), ada yang tidak. Kalau kita memberikan materi dari internet banyak yang sudah tersedia, tetapi attitude (sikap) anak siapa yang menilai 9saat belajar online), kedisiplinan tidak ada, itu yang menjadi pertimbangan," terangnya.
BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Blak-blakan Soal Penundaaan KBM Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau
Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan rekomendasi dari gugus tugas Covid-19 Kecamatan Nagrak ataupun gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi untuk belajar secara tatap muka. Akan tetapi Asep mengatakan, rencananya pihak sekolah baru akan menghadap ke gugus tugas Covid-19 kecamatan pada hari Jumat tanggal 24 Juli 2020 mendatang.
"Kami dengan orang tua sepakat akan mendatangi Satgas Covid-19 Kecamatan Nagrak hari Jumat. Kita juga pasti menerapkan protokol Covid-9 untuk kegiatan ini. Ya, kalau pun keputusan dari kecamatan untuk memberhentikan tatap muka ini, kita akan lakukan. Namun kita akan memberikan semua hasil respon untuk pertimbangan mereka," tandasnya.
BACA JUGA: KBM Tatap Muka di Kota Sukabumi, Fahmi: Pelajar Dari Luar Zona Hijau Masih Daring
Untuk diketahui, Kecamatan Nagrak dalam pengawasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kabupaten Sukabumi setelah adanya dua orang tenaga kesehatan dari Puskesmas Nagrak yang positif Covid-19.
Terkait SMK 89 Nusantara, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nonong Winarni menyatakan, KCD tidak pernah memberikan izin kepada SMK Nusantara 89 untuk belajar secara tatap muka. "Gak pernah ada izin tatap muka yang diberikan kepada semua sekolah di Cabang Dinas V," jelasnya.
BACA JUGA: Kabupaten Sukabumi Masih Zona Biru Covid-19, Iyos: Belajar Tetap via Daring
Menurut Nonong, simulasi tatap muka hanya dilakukan di 2 sekolah yakni SMAN 4 Kota Sukabumi dan SMKN 2 Kota Sukabumi. "Itupun cuma simulasi terbatas," jelasnya.
Nonong menegaskan KCD akan menghentikan kegiatan belajar tatap muka di sekolah tersebut. "Akan menugaskan pengawas untuk segera menghentikan kegiatan tatap muka," jelasnya.
Semetara itu, hingga berita ini diturunkan sukabumiupdate.com masih berusaha mengkonfrimasi sekolah tatap muka SMK Nusantara 89 ini ke gugus tugas kabupaten serta gugus tugas kecamatan.