SUKABUMIUPDATE.com - Bencana longsor terjadi di Kampung SKIP RT 02/09, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Senin (8/6/2020) malam.
Longsor yang terjadi di tengah permukiman padat ini merusak rumah milik Asep Muliadi (43 tahun), seorang sopir angkot. Asep dan keluarganya terpaksa harus meninggalkan sementara rumahnya mengingat bahaya masih mengancam.
BACA JUGA: Satu Hari Dua Longsor di Gunungpuyuh Kota Sukabumi
Longsor ini merupakan susulan dari kejadian pertama yang terjadi pada Senin 8 Juni dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Namun saat itu rumah masih aman untuk ditempati.
"Tapi pada senin malam sekitar pukul 20.00 WIB, (longsor) kembali tergerus dan bergerak sehingga memaksa penghuninya harus dievakuasi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat tersebut," jelas Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.
BACA JUGA: Hujan Deras, Subangjaya dan Tipar Kota Sukabumi Longsor
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim aksi PRB BPBD, peristiwa ini terjadi selain karena akibat hujan yang terus menerus mengguyur, tapi juga karena lokasi bangunannya yang berdiri tepat dengan saluran air dari aliran anak Sungai Cibandung. Sehingga bila hujan melanda pasti berisiko terjadinya longsoran maka secara teknis struktural bangunan rumah ataupun teknis struktural dudukan tidak memadai dengsn beban yang ada.
"Tim PRB sudah melakukan tindakan penyelamatan dengan memindahkan seluruh penghuninya yang berjumlah tiga orang ke rumah saudara terdekat. Serta memindahkan perabot masak dan pakaian sehari-sehari serta kelengkapan tidur seperti selimut serta alat alat yang diperlukan untuk mengantisipasi pergerakan tanah lebih lanjut," jelas Zulkarnain.
BACA JUGA: Rentetan Banjir dan Longsor Akibat Hujan Deras Kota Sukabumi di Akhir Pekan
Sementara itu tindakan lebih lanjut yang diperlukan adalah memindahkan sisa sisa material yang runtuh ke saluran air untuk dibersihkan. upaya tersebut dilakukan agar material tidak menghalangi aliran air. Kemudian mengamankan rumah terutama ruang tidur agar tidak ditempati lagi karena kondisi nya masih berbahaya.