SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperediksi gelombang tinggi yang terjadi di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi akan berlangsung sampai akhir bulan Mei 2020.
Berdasarakan rilis BMKG peringatan gelombang tinggi yang terjadi di perairan wilayah selatan Jawa Barat akan berlangsung sampai tanggal 31 Mei 2020 dengan ketinggian gelombang 3.0 Meter hingga 5.0 meter.
BACA JUGA: Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Palabuhanratu Sukabumi
Gelombang air laut mulai terjadi tanggal 25 Mei dengan ketinggian mencapai 1,5 meter hingga 3,5 meter, 26 Mei 3,0 meter hingga 5,0 meter, 27 Mei 3,5 meter hingga 5,0 meter, 28 Mei 3,5 meter hingga 5,0 meter.
"Dari tanggal 28 Mei sampai 31 Mei 2020 tinggi gelombang laut kisaran 3,5 sampai 5,0 meter, ini tentu berbahaya baik nelayan dengan perahu kecil maupun aktivitas pesisir pantai," ungkap Staf Observatori BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu Rafdi Ahadi, Selasa (26/5/2020).
Peta gelombang tinggi
BACA JUGA: Warung Wisata Sepanjang Pantai Citepus Palabuhanratu Rusak Tergerus Gelombang Tinggi
Untuk itu, Rafdi meminta masyarakat pesisir pantai untuk tetap waspada, juga kepada wisatawan yang saat ini akan berwisata di pantai selatan khususnya Palabuhanratu untuk menunda aktivitas nya.
"Masyarakat untuk selalu waspada karena ketinggian gelombang sampai 5 meter, wisatawan yang melakukan aktivitas dipantai agar selalu waspada," terangnya.
BACA JUGA: Disapu Gelombang Tinggi, Perahu Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Hancur
Sementara itu Kepala Operasional dan SDM Satgas Pemandu Keselamatan Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepuloh mengatakan tinggi gelombang pasang air laut merupakan fenomena alam yang sudah biasa terjadi.
"Tinggi gelombang sebenarnya sudah biasa terjadi setiap bulan juga namun memang saat ini ombak cukup besar," ungkapnya.
"Kondisi saat ini hampir di sepanjang pantai pasirnya landai karena tanggul tanggul alami yang terbentuk dari pasir sudah terkikis oleh ombak menurutnya saat ombak besar terjadi otomatis air laut akan cepat mencapai daratan," pungkasnya.