Diluar Kawasan GCP, Curug Caweni Cidolog Sukabumi Ramai Wisatawan

Senin 25 Mei 2020, 08:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi ditutup untuk sementara waktu.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Ketua Badan Pengelola Ciletuh- Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) Iyos Somantri, menyatakan masyarakat tidak mengunjungi kawasan CPUGGp hingga masa pandemi Covid-19 berakhir.

BACA JUGA: H+2 Lebaran, Curug Caweni Cidolog Mulai Dipadati Pengunjung

Akan tetapi, objek Wisata Curug Caweni di Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog malah dibuka dengan dengan karcis retribusi masuk pengunjung dan parkir yang dikeluarkan pihak Pemerintah Desa (Pemdes). Objek wisata ini pun ramai dikunjungi wisatawan.

Objek wisata alam yang terkenal dengan keindahan air terjun dan panorama alamnya ini berada di luar kawasan CPUGGp atau yang lebih dikenal dengan sebuat Geopark Ciletuh Palabuhanratu (GCP).

"Saat ini dimana-mana tempat wisata ditutup termasuk di Kecamatan Cidolog. (Namun) objek wisata Curug Caweni malah dibuka bebas dengan karcis bukan dari Dinas Pariwisata," ujar Dede Rusyandi (43 tahun) warga Kampung Tegalega, Desa Tegalega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/5/2020).

BACA JUGA: Wajah Baru Wisata Curug Caweni Cidolog Sukabumi, Penasaran?

"Karcis yang dikeluarkan dari desa itu (rinciannya) pengunjung itu RP 5.000 per orang, untuk kendaraan roda dua dikenakan Rp 5.000, sedangkan untuk kendaraan roda empat di kenakan Rp 10 ribu," imbuhnya.

Dede heran kenapa bisa desa mengeluarkan karcis retribusi seperti itu. Dia pun mempertanyakan aturannya. "Memang ada aturannya seperti itu? setahu kami tempat pariwisata yang berhak mengeluarkan karcis retribusi itu dinas terkait di bidang kepariwisataan," katanya.

Menurut dia, ratusan wisatawan keluar masuk tempat wisata tersebut. "Pengunjung hampir mencapai 200 lebih, keluar masuk," pungkasnya.

Redaksi masih berusaha meminta konfirmasi dari pemerintah desa dan kecamatan terkait kebijakan membuka lokasi wisata Curug Caweni. Kabupaten Sukabumi sendiri masih menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) jilid kedua yang baru akan berakhir 29 Mei 2020 mendatang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:40 WIB

Panwaslu Sukaraja Sosialisasi Netralitas ASN, TNI/POlri dan Perangkat Desa di Pilkada Sukabumi

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Sukaraja mengadakan kegiatan sosialisasi pengawasan netralitas ASN, TNI, Polri, Kepala Desa, dan perangkat desa dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Sukaraja saat melakukan sosialisasi netralitas ASN, TNI/Polri dan Aparat Desa, Kamis (19/9/2024) | Foto : SU
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:19 WIB

Tak Ada Tanggapan Masuk, KPU Menuju Tahap Penetapan Paslon Pilbup Sukabumi 2024

Nihin tanggapan dan masukan dari masyarakat terkait 2 bapaslon Pilbup Sukabumi 2024. KPU bersiap menuju tahapan berikutnya.
Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Kabupaten Sukabumi, Abdullah Ahmad Mulya. (Sumber : SU/Ibnu)
Life19 September 2024, 20:00 WIB

Usir Muda Mudi yang Meresahkan, Kota di Finlandia Ini Putar Musik Klasik untuk Atasinya!

Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya.
Ilustrasi - Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 19:26 WIB

Hindari Jalan Bergelombang, Kronologi Truk Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Tanjakan Baeud

Berikut keterangan polisi terkait kronologi kecelakaan maut di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi, Truk ekspedisi tabrak pemotor hingga tewas.
Kecelakaan maut Truk boks ekspedisi tabrak pemotor di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life19 September 2024, 19:00 WIB

5 Kisah Urban Legend yang Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat.
Ilustrasi - Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat. (Sumber : Instagram/@noraalexandra/@Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 18:55 WIB

Viral Geng Motor Bersajam Mengamuk di Pasar Cibadak Sukabumi, Ini Kata Saksi

Berikut kesaksian petugas parkir terkait serangan geng motor bersajam di Pasar Cibadak Sukabumi yang viral terekam CCTV.
Tangkapan layar video CCTV yang merekam momen penyerangan sekelompok orang diduga geng motor di area parkiran Pasar Cibadak Sukabumi. (Sumber : CCTV)
Sukabumi19 September 2024, 18:20 WIB

Kebakaran Kandang Ayam di Citepus Sukabumi, Pemilik Rugi Rp400 Juta

Tak hanya kandang yang ludes, sebanyak 250 ekor ayam yang berada di dalamnya juga mati terpanggang oleh kobaran api.
Petugas Damkar saat proses pendinginan kandang ayam yang ludes terbakar di Citepus Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi19 September 2024, 18:01 WIB

Jejak "Penguasa Lahan" Di Pesisir Sukabumi Selatan

Pembebasan lahan disepanjang pesisir Sukabumi Selatan oleh pengusaha bernama Harry Cader, dengan mengusung program pemerintah Agrowisata terpadu mulai dari Kecamatan Tegalbuleud, Cibitung, Surade, hingga Ciracap
Hamparan pesawahan milik Harry Cader di kampung Datarnangka Desa Tegalbuleud | Foto : Ragil Gilang
Sehat19 September 2024, 18:00 WIB

Kasus Cacar Monyet Meningkat: Pandemi Terulang Kembali di Indonesia?

asalah Cacar Monyet meski sudah lama ditemukan, tidak menjadikan negara-negara jadi lengah saat merespon kembali peningkatan kasus Cacar Monyet menyebar dengan cepat.
Ilustrasi virus mongkeypox (Sumber: freepik)
Life19 September 2024, 18:00 WIB

Rezeki Halal datang dari Segala Penjuru, Yuk Amalkan Doa Ini!

Doa adalah harapan dan petunjuk bagi kita untuk menemukan rezeki yang kita cari. Sama seperti mencari harta karun, kita perlu berusaha dan berdoa agar berhasil.
Ilustrasi - Berdoa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah SWT untuk meminta rezeki. (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)