SUKABUMIUPDATE.com - Kepala SMK Nurul Bayan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Deden Saepudin mengaku heran dengan tindakan segelintir masyarakat yang rencananya akan melangsungkan aksi demo ke sekolahnya, Kamis (21/5/2020) mendatang.
"Dalam salah satu tuntutan aksi demo ini kan mencabut izin operasional SMK Nurul Bayan. Saya merasa aneh, kenapa aksinya di SMK Nurul Bayan? Kenapa aksi demonya tidak ke Dinas Pendidikan," ujar Deden kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/5/2020).
BACA JUGA: SMA Negeri Kalapanunggal Sukabumi Rekrut Siswa Baru? Guru Swasta Rencanakan Demo
Menurutnya dalam sejarah pergerakan dimanapun jika masyarakat ingin melawan dengan cara unjuk rasa seharusnya mengarah pada kebijakannya.
"Tapi ini yang dituntut itu mencabut izin operasional SMK Nurul Bayan yang pada dasar tidak mempunyai masalah apapun dengan masyarakat luas. Ini yang mau dilawan cuman seorang H Deden, secara personal, yang notabenenya masyarakat juga. Masa masyarakat mau melawan masyarakat," tuturnya.
BACA JUGA: Muncul Gerakan Mendukung Pendirian SMA Negeri di Kalapanunggal Sukabumi
Deden menilai aksi tersebut merupakan bentuk pesimisme atau tipisnya harapan terwujud SMA Negeri di Kalapanunggal. Namun ia sangat mengapresiasi aksi tersebut, karena itu merupakan suatu bentuk demokrasi.
"Karena kalau SMAN itu akan berhasil, pastinya tidak akan ada aksi demo. Tapi karena kegagalan itu lah maka aksi demo yang ditujukan ke saya itu terjadi. Saya mengucapkan selamat beraksi, jangan lupa SOP PSBB harus dipatuhi, karena saat ini kita sedang dalam pandemi Covid-19," tandas Deden.
BACA JUGA: Reses, Hendar Dapat Usulan Tambah SMA Negeri di Cikembar Sukabumi
Diberitakan sebelumnya, muncul gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Kalapanunggal yang sangat menginginkan keberadaan ada SMA Negeri di kawasan Kalapanunggal.
Gerakan muncul lantaran keinginan untuk membangun SMAN 1 Kalapanunggal ditentang oleh beberapa sekolah swasta, dimana yang paling vokal menolak adalah Kepala SMK Nurul Bayan, Deden Saepudin.