SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Desa (Kades) Sukakersa Deden Deni Wahyudin menyatakan, warganya yang meninggal saat dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak merupakan seorang petani dan tidak pernah keluar kota.
Sebelumnya, laki-laki berusia 64 tahun asal Desa Kertaangsana, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, itu meninggal pada Sabtu (17/5/2020) petang. Namun, pemakaman pria itu dilakukan dengan menggunakan Protokol Covid-19 sebab ketika di RSUD Sekarwangi, laki-laki tersebut menjalani RDT (rapid diagnostic test) dan dinyatakan reaktif.
BACA JUGA: Lagi Pemakaman Protokol Covid-19 di Sukabumi, Kali Ini Petani Warga Parakansalak
Deden mengatakan, heran dengan hasil rapid test yang menyatakan bahwa pria tersebut dinyatakan reaktif. Sebab pria tersebut tidak pernah kemana-mana dan tidak memiliki saudara atau anggota keluarga yang dari luar kota. "Di daerah situ (kampung almarhum) juga tidak ada yang ODP," jelas kepada sukabumiupdate.com.
"Makanya dinyatakan reaktif bingung," imbuhnya.
BACA JUGA: Seorang PDP di Cicurug Sukabumi Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Covid-19
Menurut Deden, sehari-hari pria itu bekerja sebagai petani. Pada awalnya, pria tersebut menjual golok dan alat-alat pertanian namun sudah setahun tidak berjualan keliling karena sakit usus sehingga mengisi harinya dengan bertani. Apabila dilihat dari riwayat penyakitnya, pria tersebut sakit usus dan pernah menjalani operasi namun kambuh lagi.
Agar tidak menimbulkan kepanikan maka pihak desa meminta ada test kembali. Pihak keluarga dan orang yang pernah kontak diharapkan ditest. "Kami juga dengan warga meminta satgas Covid kabupaten untuk melakukan test swab supaya tidak ada kepanikan. Hari ini tim satgas desa dan kecamatan lagi mendata keluarga yang pernah kontak dengan almarhum. harapan negatif," jelasnya.