SUKABUMIUPDATE.com - Upaya sterlisasi untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 dilakukan di pintu masuk menuju Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Terminal Cicurug, Desa Benda, Kecamatan Cicurug. Sterilisasi dilaksanakan selama tujuh hari dan dimulai pada hari ini Senin (30/3/2020).
Pantauan sukabumiupdate.com, kendaraan yang melintas diarahkan untuk masuk ke area terminal. Di sana kendaraan angkutan umum maupun pribadi disemprot cairan disinfektan. Adapun para penumpang kendaraan umum atau pengemudinya diperiksa suhu tubunya lalu masuk ke tenda penyemprotan antiseptik satu persatu, kemudian mereka diminta mencuci tangan.
Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan, upaya strelisasi mobilisasi orang dari luar daerah ini dilakukan karena jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Sukabumi mengalami lonjakan dalam dua hari terakhir.
BACA JUGA: Hari ini, Seluruh Kendaraan dan Pendatang ke Sukabumi Wajib Sterilisasi
"Dua hari yang lalu itu hanya ada 200 yang ODP, keesokan harinya bertambah menjadi 600, dan kemarin bertambah lagi menjadi 2.000," ujar Iyos kepada sukabumiupdate.com.
Kendaraan yang masuk ke Sukabumi disemprot disinfektan di Terminal Cicurug, Desa Benda, Kecamatan Cicurug.
Bertambah jumlah OPD ini dipicu adanya warga yang berasal dari zona merah Covid-19 pulang kampung.
"Ini ada lonjakan imigran banyak (yang berasal) dari Bogor, Bekasi, Jakarta dan Bandung. Kami khawatir masyarakat bisa terpapar oleh imigran tersebut. Oleh karena itu kita antisipasi di setiap titik perbatasan kabupaten Sukabumi," paparnya.
BACA JUGA: Salut! Ini Warga Sukabumi di Zona Merah Covid-19 yang Tidak Mau Pulang Kampung
Iyos menuturkan, untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut maka diberlakukan protokol kesehatan bagi kendaraan termasuk penumpang serta sopirnya. Dan pihaknya sudah menyiapkan carian sebanyak 200 liter disinfektan ditambah 100 liter antiseptik dalam sehari.
"Yang menjadi sasaran kendaraan yang dari arah Bogor-Sukabumi. Ini akan dilaksanakan selama satu minggu, sebab puncaknya diperkirakan di hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini juga melibatkan Dishub, Dinkes, BPBD, Polisi, TNI, Satpol PP, Pemerintah Kecamatan, dan relawan-relawan," tukasnya.