SUKABUMIUPDATE.com – Warga pesisir selatan Sukabumi Senin petang (17/2/2020) dikejutkan dengan guncangan gempa yang cukup kuat namun berdurasi singkat. Gempa dangkal dengan kekuatan 4.9 magnitudo yang terjadi sekitar pukul 19.11.46 WIB ini menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Feofisika) tidak berpotensi tsunami.
Dalam rilis yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, episenter pada koordinat 7,36 LS dan 106,03 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 91 km Barat Daya Lebak, Banten pada kedalaman 10 kilometer. Jenis gempa dangkal ini akibat aktifitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia.
BMKG mencatat dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Cikotok, Cihara Panyauangan, Bayah, Malingping, Rangkasbitung, Ciptagelar, Cilograng, Pandeglang, Banjarsari dan Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tulis Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho.
BACA JUGA: Pajampangan Bergetar Diguncang Gempa Dangkal 4,9 Magnitudo di Laut Selatan
Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya.
Selain wilayah yang disebutkan dalan rilis BMKG tersebut, sejumlah warga di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi juga merasakan getaran gempa cukup kuat. Mulai dari Cisolok hingga wilayah Ciemas dan Waluran.