SUKABUMIUPDATE.com – Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rambay, di Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi menahan rapot siswa yang seharusnya hari ini Jumat (20/12/2019) dibagikan. Alasan penahanan ini karena para siswa belum membayar sumbangan (udunan) pembangunan toilet sekolah.
Kebijakan ini memancing kemarahan wali murid dan komite sekolah. Mereka berdatangan ke sekolah untuk mengambil rapot anak-anaknya.
“Saya kaget anak saya pulang nangis, bilang rapotnya nggak dibagikan karena belum bayar sumbangan MCK (toilet). Padahal keputusan meminta sumbangan ke siswa sudah dibatalkan,” ujar Sumarna, Ketua Komite SDN Rambay melalui sambungan telepon kepada Sukabumiupdate.com.
Menurut Sumarna keputusan untuk meminta sumbangan ke siswa soal pembangunan toilet ditolak orang tua murid. “Kan saya ketua komitenya, kebijakan itu kan ditolak karena memberatkan. Ini kan sekolah negeri setiap pembangunan sudah ditanggani oleh pemerintah,” tegasnya.
Sumarna mengaku sempat adu mulut dengan pihak sekolah yang awalnya tetap meminta uang sumbangan sebagai syarat bagi rapot semester ini. “Setelah makin ramai, sekolah akhirnya memberikan rapot-rapot para siswa. Kami tidak terima, saya akan laporkan ke Dinas Pendidikan.”
Pihak sekolah menetapkan setiap siswa harus sumbangan Rp 80 ribu untuk membangun kembali (memperbaiki) toilet sekolah yang kondisinya rusak. Iuran ini berlaku untuk seluruh siswa, 86 orang dari kelas I hingga kelas IV.
“Yang saya sesalkan kebijakan sumbangan itukan sudah ditolak oleh komite sekolah kenapa masih diberlakukan,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan sukabumiupdate.com, masih berusaha mengkonfirmasi ke pihak SDN Rambay, terkait persoalan ini.