SUKABUMIUPDATE.com - Mak Diyah (74 tahun) adalah penghuni Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kampung Cibojong RT 05/06 Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Ia tinggal sebatang kara di rumah tersebut, dan hidup mengandalkan pemberian warga.
Untuk makan, Diyah juga mengandalkan bentuan beras dari pemerintah saja. Diyah mengatakan, kadang warga yang hendak melintas dan melewati rumahnya itu sering memberikan uang kepadanya. Tak besar uang yang diberikan warga itu, kadang Rp 10.000, kadang juga Rp 20.000.
BACA JUGA: 120 Rutilahu di Desa Parakansalak, Baru Tiga yang Dibantu Dinsos Sukabumi
"Kadang yang melewat suka memberikan sodaqoh kepada saya," ujar Diyah kepada sukabumiupdate.com, di depan rumahnya, Selasa (26/11/2019).
Kondisi rumahnya sudah sangat memprihatikan. Bilik yang menjadi dinding rumah tersebut bahkan rapuh. Diyah menjelaskan, jika hujan turun, bagian dalam rumah seringkali basah karena atapnya bocor. "Kalau hujan rumah ini bocor. Sudah lama tidak pernah diperbaiki," lirihnya.
Sementara itu, Camat Cidahu, Ading mengatakan, keluarga Diyah sudah menyimpan peralatan membangun rumah untuk Diyah. Namun, Diyah enggan untuk dipindahkan dari tempat tersebut.
BACA JUGA: Dinsos Perbaiki 37 Unit Rutilahu di Ciracap Sukabumi, Sisanya?
"Nenek itu memiliki tanah sekitar 500 meter persegi. Nah keluarganya akan menyiapkan membangun rumah, tapi si neneknya tidak mau dipindahkan," ujarnya.
Ading menuturkan, kalau memang persyaratan administratif memenuhi bisa saja bantuan diusulkan untuk rumah tersebut. Namun, yang jadi masalah tanah tempat dibangunnta rutilahu itu bukan milik Diyah.
"Dan ibu Diyah itu menolak dipindahkan, padahal keluarga sudah menyiapkan dan akan membangunkan rumah," tandasnya.