SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab keracunan yang dialami warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, masih didalami oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, meskipun dugaan tertuju kepada makanan.
Gejala keracunan seperti mual dan pusing ini mulai dirasakan warga Jumat (15/11/2019) malam. Sedangkan pada Jumat sorenya, warga menyantap makanan berupa nasi, bihun dan daging ayam yang dikemas dalam besek dari acara syukuran di salah satu rumah warga Kampung Cijoho, Desa Sirnamekar. Gejala keracunan semakin bertambah parah pada Sabtu (16/11/2019).
BACA JUGA: Korban Meninggal Keracunan Massal Sirnamekar Sukabumi Jadi Dua Orang
"Makanan tersebut dari acara syukuran seorang warga di Kampung Cijoho. Makanan itu berupa nasi, daging ayam dan bihun yang sudah dikemas pakai kantong dibagikan setelah selesai acara syukuran," kata Haryadi (36 tahun) warga Kampung Puncaknangka RT 03/01 Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/11/2019).
"Kami memakannya habis Isya, beberapa jam kemudian baru terasa sakit perut, dan istri pun merasakan hal yang sama ditambah pusing dan mual-mual, tetangga juga merasakannya," imbuh Haryadi.
BACA JUGA: Dua Korban Meninggal Keracunan Sirnamekar Sukabumi Dimakamkan di TPU yang Sama
Kejadian tersebut menyebabkan puluhan warga harus mendapatkan perawatan dan beberapa diantaranya harus di rujuk ke RSUD Jampang Kulon. Peristiwa tersebut juga menyebabkan dua orang meninggal dunia yaitu Olis (55 tahun) warga Kampung Cikupa dan Yoyoh (54 tahun) warga Kampung Cijoho.
Puluhan warga yang keracunan ini berasal dari Kampung Cijoho, Kampung Tipar, Kampung Puncak Nangka, Kampung Puncak Gombong, Kampung Bojongkalong dan Kampung Cikupa. Adapun korban yang terbanyak di Kampung Cijoho.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Sukabumi Buka Posko Kesehatan Antisipasi Korban Keracunan Sirnamekar
Setelah mendapatkan perawatan oleh petugas Puskemas dan dari Dinkes Kabupaten Sukabumi, warga pun merasa baikan."Di kampung ini ada sekitar delapan orang yang keracunan. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik setelah ditangani tim medis," ujar Haryadi.
Warga lainnya, Didin (60 tahun) juga merasakan hal serupa . Menurut dia, sakit perut dirasakannya setelah dua jam menyantap makanan tersebut.
BACA JUGA: Dalam Seminggu, Tiga Kasus Keracunan Massal Terjadi di Sukabumi
"Besek atau pipiiti tersebut dibawa cucu yang ikut acara syukuran sekitar pukul 16.00 WIB. Dimakanlah nasi, daging ayam dan bihun, namun tidak habis karena sudah merasa kenyang, " jelasnya.
Tiba-tiba Didin mulai merasa sakit perut saat berada di masjid untuk salat magrib. Awalnya Dindin menganggap sakit perut biasa akibat makanan peas. Namun setelah slesai salat, terasa mual, pusing bahkan mencret. Hal serupa juga dirasakan warga kampung sebelah. Namun, kata Didin, ada juga warga yang makan makanan tersebut tapi tak keracunan.
"Tapi ada juga yang makan tidak merasakan sakit perut, mual atau pusing," pungkasnya.