SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah nelayan di Kabupaten Sukabumi yang belum memiliki asuransi kecelakaan masih cukup tinggi. Tak heran jika terkena musibah, nelayan tak hanya kehilangan nyawa, namun juga keluarga dan ahli waris yang ditinggakan harus menanggung malah berhutang uang untuk biaya pemakaman dan proses lainnya, miris!
DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Sukabumi berharap pemerintah memberikan bantuan atau mencarikan solusi untuk para nelayan yang tidak mampu ikut program asurasi secara mandiri.
"Pada dasarnya kami HSNI berharap ada solusi untuk kawan-kawan nelayan yang membutuhkan asuransi kecelakaan laut (kami ingin), jaminan kesehatan (bila nelayan sakit), hingga musibah meninggal di laut," ujar Ketua DPC HSNI Kabupaten Sukabumi Dede Ola di gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jalan Siliwangi No. 01 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (11/11/2019).
BACA JUGA: Hari Keenam Sisir Pantai Hingga Lautan, Pencarian Nelayan Cisolok Sukabumi Masih Nihil
Data HNSI Kabupaten Sukabumi hanya 851 nelayan yang sudah masuk asuransi sedangkan sampai 11 November 2019 jumlah nelayan di Kabupaten Sukabumi 1.771 orang yang terdata di HSNI dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi. Artinya masih ada 920 nelayan yang mengadu nasib tanpa memiliki asuransi apapun terkait kehidupan profesinya yang penuh resiko.
“Angka ini bisa jadi belum memcover semua nelayan, karena ada juga nelayan yang tidak mau masuk dan didata oleh HNSI. Soal ikut asuransi Alasannya karena belum paham ada juga yang mengaku tidak mampu karena posisi mereka sebagai pekerja di kapal. Hari ini kita kembali kumpulkan para nelayan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya asuransi,” ungkap Dede Ola.
BACA JUGA: Dihempas Ombak Tergulung Jaring, Nelayan Ujung Genteng Sukabumi Tewas Tenggelam
Ola mengakui banyak program dari pihak pemerintah untuk nelayan akan tetapi sering kali pesannya tidak sampai. "Kami intinya ingin punya jaminan. Kita (nelayan) tidak punya koneksi atau belum terbukanya (akses) informasi-informasi yang menyambungkan dan memanfaatkan jenis asurasi, salah satu contohnya. Musibah terakhir (yang belum lama terjadi) itu menjadikan motivasi kami (nelayan) untuk menyampaikan ke stakeholder atau leading sektor yang kompenten terhadap kenelayanan," kata Ola.
BACA JUGA: Maksimalkan Operasi SAR Laut, Basarnas Beri Bantuan Perahu untuk Nelayan Sukabumi
"Kami akan jemput bola koordinasi dengan dinas (DKP Kabupaten Sukabumi), bila perlu kami ke kementerian (Kementerian Kelautan dan Perikanan) atau pun kepada perusahaan-perusahaan yang memang sudah layak mengeluarkan CSR untuk asuransi nelayan," imbuh Ola.
Sementara itu, selain dihadiri HSNI dan nelayan, kegiatan juga dihadiri Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi yang diwakili Pasi Ops Kodim Kapten Inf Maman. S, Danposal Palabuhanratu Kapten Laut (P) Maman Badruzaman, Kasatpolair Polres Sukabumi AKP Tri Andi Affandi serta Kesbangpol yang diwakili Kabid Ideologi dan Wasbang Editan Susila.