SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memastikan peristiwa pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Benda, Desa Karangtengah, Kabupaten Sukabumi dipicu akibat kemarau panjang.
"Itu dapat dipastikan akibat kemarau panjang," kata Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada sukabumiupdate.com, Jumat (11/10/2019) malam.
BACA JUGA: Bantuan Datang, Tenda Pengungsian Dibangun untuk Korban Pergerakan Tanah Cibadak
Daeng mengatakan, kemarau panjang yang melanda tahun ini membuat tanah di kampung tersebut kering. Sehingga minimbulkan retakan yang membesar secara perlahan. "Karena kekeringan tanah menjadi retak dan membesar," ucapnya.
BPBD, kata Daeng, sudah memberikan imbauan kepada warga sekitar untuk tetap waspada dan bila terjadi hal serupa untuk segera melapor. Pihaknya juga masih menunggu hasil penelitian dan kajian resmi dari PVMBG terkait pergerakan tanah tersebut. "Sambil kami terus mengimbau masyarakat apabila terdapat kejadian serupa untuk melapor," tukasnya.
BACA JUGA: Tak Hanya Cibadak, Daerah di Sukabumi Ini Kerap Dilanda Pergerakan Tanah
Diberitakan sebelumnya, 42 rumah di Kampung Benda, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terancam bencana pergerakan tanah. Dari 42 rumah, sudah ada dua rumah yang rusak akibat kejadian tersebut. Rumah milik Maman Sulaeman (73 tahun) dan Awan (60 tahun) ini retak pada dinding. Bahkan terdapat retakan besar di rumah Awan.