SUKABUMIUPDATE.com - Meski hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah Sukabumi, warga Kampung Tegalnyampai dan Kampung Gunungguleud Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi masih terdampak kemarau panjang.
BACA JUGA: Masih Kesulitan Air Bersih, Warga Ciwalat Pabuaran Sedot Sungai Cikaso
Informasi yang dihimpun, warga sudah sekitar lima bulan krisis air bersih akibat sumber mata air kering. Alhasil, warga terpaksa menempuh jarak sekitar empat kilometer untuk mencari sumber air terdekat, yakni di Sungai Cidadap.
"Sudah lama sekitar lima bulan warga kesulitan air bersih. Nah untuk memenuhi kebutuhan air bersih harus ke Sungai Cidadap," ujar Sumendi (45 tahun) warga Tegalnyampai saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (9/10/2019).
Warga Kampung Tegalnyampai, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mengambil air bersih di Sungai Cidadap, Rabu (9/10/2019). | Sumber Foto: Nandi
Kendati demikian, lanjut Sumendi, air bersih yang diambil dari Sungai Cidadap tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci pakaian dan cuci piring. Sementara untuk kebutuhan minum, warga harus membeli air kemasan.
"Ini mah bukan untuk konsumsi, tapi untuk kebutuhan mandi. Hampir setiap hari saya ngambil air bersih di sini. Bukan tidak ada upaya, membuat sumur juga enggak efektif karena harus dalam. Terus juga belum tentu ada airnya," tandas Sumendi.
BACA JUGA: Enam Bulan Kekeringan, Warga Sukakersa Parakansalak Berjalan 1 KM Cari Air Bersih
Sementara itu, warga lainnya, Jujun mengaku dalam sehari ia harus 20 kali bolak-balik menggunakan sepeda motor supaya kebutuhan air bersih terpenuhi. Sekali angkut, Jujun membawa tiga jeliken ukuran 50 liter.
"Saya kan ada rumah makan, jadi kebutuhan air bersih cukup banyak, jadi mau tak mau bolak-balik sini. Bantuan air bersih dari BPBD, Polres Sukabumi juga sudah beberapa kali, tapi hanya bisa memenuhi kebutuhan sesaat. Mudah mudahan ada solusi yang tepat dari pemerintah," pungkasnya.