SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Muhammad Solihin mengungkapkan, setuju dengan apa yang disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara belum lama ini tentang pembangunan sekolah dasar, sebelum pelaksanaan pembangunan rel kereta api double track di sejumlah titik.
BACA JUGA: SDN 4 Cisande Digusur Double Track? DPRD Minta Percepat Relokasi
"Sangat setuju jika pembangunan sekolah, yang terdampak jalan kereta api dilaksanakan sebelum double track itu dibangun," ujar Solihin kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/10/2019).
Harapannya kata Solihin, proses belajar mengajar tidak tergangu. Jadi sebaiknya sekarang sudah dimulai pembangunan sekolah penggantinya. "Data sementara sekolah yang terdampak double track 1 ini diantarannya, SD Negeri Pasirkolotok Kecamatan Cibadak. Yang terkena dampak 7 ruang kelas dan 1 ruang guru. Kedua SDN 12 Cibadak yang tekena dampak double track 10 ruang kelas dan kantor," paparnya.
"Kemudian SDN Bantar Badak masih di Kecamatan Cibadak yang terkena dampak double track 4 ruang kelas. Keempat SDN 9 Karang Tengah 8 ruang kelas dan kelima SDN 7 Cibadak 1 ruang kelas, kantor, perpusatakaan dan WC," tandasnya.
BACA JUGA: Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi: Guru PAUD Harus S1
Sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara didampingi anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Hera Iskandar menyambangi sejumlah sekolah dan rumah warga yang terdampak pembangunan rel kereta api double track, yang akan dilaksanakan pada 2020 mendatang.
"Kehadiran kami di sini untuk menyerap informasi serta berkomunikasi, apa-apa saja yang dipersiapkan apabila sekolah ini terdampak dari pembangunan double track," katanya kepada sukabumiupdate.com, Senin (23/9/2019).
Sekolah-sekolah yang terkena dampak pembangunan double track, kata Yudha harus segera direlokasi. Tidak menunggu double track dibangun tetapi relokasinya harus dipersiapkan dari sekarang, karena tidak ada aturannya sekolah harus terhenti atau libur.
"Jangan sampai sekolahan diliburkan karena ada pemindahan. Jadi sebelum ini dibongkar harus ada rencana bagaimana antisipasi bagimana aktivitas sekolah ini tidak terhenti. Apakah sekolah ini dimarger dengan sekolahan yang lain, atau kita push pembangunan sekolah barunya, supaya pada saat pembangunan anak-anak ini bisa pindah untuk bisa terus melaksanakan pendidikan," paparnya.