Babak Baru Kisah Para Penyintas Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi

Rabu 18 September 2019, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Empat bulan berlalu sejak bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Cerita demi cerita ditorehkan pasca bencana yang membuat puluhan warga mengungsi tersebut.

Puluhan rumah rusak berat lantaran kena dampak pergerakan tanah. Alhasil, mau tak mau warga mesti dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Pemerintah lalu membuat posko pengungsian sementara sambil membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk ditempati para penyintas bencana pergerakan tanah.

BACA JUGA: Penyintas Bencana Pergerakan Tanah Kertaangsana Tempati Huntara

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat ada sekitar 165 kepala keluarga yang terkena dampak pergerakan tanah, dan tinggal di pengungsian selama kurang lebih empat bulan. Sabtu, 31 Agustus 2019, Pemkab Sukabumi akhirnya meresmikan bangunan Huntara yang ditempati 74 jiwa. Lokasi huntara berada di Kampung Ciboregah Rawamenong, Desa Kertaangsana. Para penyintas bencana pergerakan tanah Kertaangsana itu kini tinggal menantikan Hunian Tetap (Huntap) yang dijanjikan pemerintah

Namun tak semua penyintas menempati Huntara. Ada yang tetap mencoba bertahan di lokasi pergerakan tanah lantaran ingin menyambung hidup. Seperti yang dilakukan Ade Nurhasanah (44 tahun).

"Saya punya usaha di sini, jadi sesekali tinggal di rumah ini. Kalau musim hujan baru pindah lagi. Sekarang masih musim panas, jadi sementara tinggal dulu di rumah ini," kata Nurhasanah saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (18/9/2019) di Kampung Gunungbatu.

BACA JUGA: Video: Asa Tersisa dari Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi

Lain halnya dengan Abah Uma (68 tahun). Ia tak punya pilihan lain, kecuali pindah ke Huntara lantaran rumahnya roboh dan tak bisa ditinggali lagi. Uma juga mengaku masih trauma, khawatir pergerakan tanah kembali datang tiba-tiba.

"Abah mah sudah satu minggu tinggal di Huntara. Sebelumnya tiga bulan tinggal di posko pengungsian. Di Huntara tinggal sama keluarga abah, sama Nining (40 tahun), Nunung (35 tahun) dan Cecep Anwar (27 tahun)," kata Abah Uma.

BACA JUGA: Tiga Bulan di Pengungsian, Asa Tersisa dari Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi

Lelaki paruh baya ini sehari-hari berprofesi sebagai petani. Aktivitasnya terhenti karena lokasi Huntara dan sawah garapannya berjarak sekitar dua kilometer. Apalagi Abah Uma tak punya kendaraan pribadi.

"Sekarang di sini belum bisa beraktivitas karena lokasi Huntara ke sawah jauh. Abah mah cuma berharap pemerintah secepatnya membuat Hunian Tetap (HUNTAP) yang tidak jauh dari tempat untuk bertani," pungkas Abah Uma.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)