SUKABUMIUPDATE.com - Yudi, warga Kampung Naringgul RT 01/08, Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi hanya bisa terlentang di tempat tidur karena sakit yang dideritanya. Pria berusia 28 tahun ini divonis ginjal bocor.
Yudi merupakan anak tunggal pasangan Odi dan Eren. Namun, sejak kecil Yudi tinggal bersama nenek dan kakeknya setelah kedua orang tuanya bercerai. Penyakit yang diderita Yudi ini diketahui saat dirinya merantau ke Lampung untuk bekerja di pabrik roti.
BACA JUGA: Butuh Bantuan, Bayi Dengan Tumor Ginjal di Kota Sukabumi Akan Dioperasi
"Setelah lebaran Idul Fitri, Yudi pergi merantau ke Lampung bekerja di pabrik roti, dua minggu bekerja tiba-tiba badan Yudi bengkak -bengkak dan langsung dibawa berobat oleh temannya," kata Salah satu tetangga Yudi, Ruyatman (28 Tahun) sukabumiupdate.com, Senin (2/9/2019).
Melihat tidak ada perkembangan dan malah dibilang makin parah, Yudi pun pulang ke Sukabumi pada Rabu 14 Agustus 2019 lalu besoknya Yudi dibawa ke puskesmas dan didiagnosa ginjal bocor. Hari itu juga Yudi dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Kartika kasih Sukabumi dan menjalani perawatan kurang lebih lima hari. Yudi kemudian dirujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Senin 19 Agutsus 2019.
Di rumah sakit yang dikenal dengan nama RS Bunut ini, Yudi diperiksa HB darah. Setelah dua kali diperiksa darah di RS Bunut, pihak keluarga merasa terkejut. Pasalnya, setelah dua kali diperiksa darah, golongan darah Yudi berbeda-beda sehingga Yudi disarankan untuk periksa HB darah di PMI Jakarta. Pihak RS Bunut pun mengeluarkan surat pengantar untuk lab.
Namun untuk berangkat ke Jakarta pihak keluarga tidak punya biaya. Beruntung ada perawat yang membantu dengan memberikan uang sebesar Rp 700 ribu agar Yudi bisa berangkat ke PMI jakarta untuk cek darah.
BACA JUGA: Tubuh Membengkak, Wiwin Warga Surade Sukabumi Butuh Uluran Tangan
Dari cek darah yang dilakukan di PMI Jakarta, Yudi memiliki lima golongan darah dan pihak PMI juga tidak bisa menyimpulkan yudi terkena penyakit apa. RS Bunut kemudian merujuk Yudi dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Lagi-lagi pihak keluarga tidak dapat berangkat dengan alasan tidak ada biaya. Hingga akhirnya Yudi dibawa pulang pada Kamis 22 Agustus 2019. "Yudi saat ini membutuhkan biaya untuk keperluan (pengobatan) yang tidak bisa dicover sama BPJS. Dan saya selalu tetangga mewakili pihak keluarga berharap Yudi bisa dibawa untuk berobat," pungkasnya.