Penyintas Bencana Pergerakan Tanah Kertaangsana Tempati Huntara

Sabtu 31 Agustus 2019, 23:58 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah sekian lama menunggu, warga penyintas bencana pergerakan tanah Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi akhirnya bisa menempati Hunian Sementara (Huntara). Penantian berbuah manis usai para pengungsi tersebut tinggal berbulan-bulan di pengungsian.

BACA JUGA: Video: Asa Tersisa dari Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi

"Hari ini adalah acara peresmian hunian sementara untuk kapasitas 74 jiwa. Sebetulnya kita ingin menghimpun semuanya para penyintas tetapi setelah diberi surat pernyataan yang siap menghuni ini hanya 74 jiwa saja," kata Asda I Setda Kabupaten Sukabumi, Ade Setiawan saat meresmikan Huntara, Sabtu (31/8/2019).

Lanjut Ade, warga akan menempati Huntara ini minimal selama dua tahun, hingga mendapat hunian tetap. Namun demikian, hingga kini masih dikaji lokasi lahan yang akan dijadikan hunian tetap para penyintas bencana pergerakan tanah. "Tetapi yang jelas Huntara ini juga sudah cukup representatif untuk warga melakukan aktivitas seperti biasanya," pungkas Ade.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman menyebut ada sekitar 165 kepala keluarga yang terkena dampak pergerakan tanah, dan tinggal di pengungsian selama kurang lebih empat bulan.

"Ini baru hunian sementara. Untuk hunian tetap itu tanahnya harus betul-betul menjadi tanah milik atau penggantian. Berdasarkan Undang-undang nomor 24 tahun 2007, kita wajib memberikan pelayanan itu ada tiga tahap. Pertama adalah pengungsian, kedua hunian sementara, dan ketiga relokasi ke rumah hunian tetap. Ini baru sampai tahap kedua. Insyaallah nanti kedepan akan dipikirkan barangkali ada tanah yang memungkinkan untuk dijadikan lahan hunian tetap," beber Maman kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Cerita Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi Mengawali Ramadan

Maman menambahkan, setelah dua tahun tak ada tempat untuk hunian tetap baik dari lahan pribadi maupun lahan milik pemerintah, maka masa tinggal di Huntara bisa diperpanjang. "Untuk pembangunan hunian sementara ini per kopel itu di angka Rp 44 juta. Kemudian untuk MCK seluruhnya itu Rp 250 juta  kemudian juga untuk instalasi air Rp 90 juta," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)