SUKABUMIUPDATE.com - Aliran listrik pasca pemadaman yang terjadi Minggu (4/8/2019) kemarin belum normal hingga Senin (5/8/2019) ini . Keadaan ini menyebabkan terganggunya pelayanan di perkantoran diantaranya kantor Kecamatan Cidahu. Pantauan sukabumiupdate.com, di meja pelayanan Kantor Kecamatan Cidahu ditulis 'Mati Lampu'.
"Dampak pemadaman ini membuat urusan birokrasi di Kantor Kecamatan Cidahu sangat terhambat," ujar Camat Cidahu Ading kepada sukabumiupdate.com ditemui di ruang kerjanya.
BACA JUGA: Listrik Masih Mati di Sebagian Wilayah Sukabumi
Ading mengatakan, saat ini pemerintah kecamatan sedang mengurus warga yang menjadi korban kebakaran di Kampung Pondokkaso, Desa Pondokkasotonggoh, Kecamatan Cidahu. Namun., akibat pemadaman listrik ini proses pembuatan surat menyurat serta pendataan laporan korban menjadi terhambat. Sebab pembuatan laporan menggunakan komputer.
"Jelas terhambat lantaran seluruh aktivitas di sini menggunakan listrik," kata Ading.
BACA JUGA: Ini Kronologis Listrik Padam di Jakarta, Banten dan Jawa Barat
Kondisi serupa terjadi di Kantor Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Staf Kecamatan Cidadap, Nandi (31 tahun) mengatakan urusan pelayanan kantor sangat terganggu dengan padamnya listrik. Pihak kecamatan sudah berupaya agar pelayanan tetap berjalan dengan mengandalkan mesin diesel untuk suplai listrik tapi tak maksimal.
"Dampak pemadaman ini urusan Administrasi di Kantor Kecamatan Cidadap Terhambat. Tadi juga sempat menggunakan Deisel untuk mengalirkan listrik namun yah masih kurang," Ujar Nandi.
BACA JUGA: Jokowi Murka ke Direksi PLN : Bapak Ibu kan Orang Pinter, Kok Drop?
Nandi, mengatakan pelayanan masyarakat di kantor-kantor sudah menggunakan komputer sehingga tergantung dari listrik. Hingga saat ini, dirinya belum mengetahui kapan listrik ke daerah selatan Kabupaten Sukabumi akan normal.
"Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak PLN entah sampai kapan listrik ini bisa menyala lagi. Kami selaku pegawai di kantor Kecamatan Cidadap sangat membutuhkan sekali Listrik ini apalagi masyarakat sekitar," pungkas Nandi.