SUKABUMIUPDATE.com – Merayakan lebaran Idul Fitri seharusnya menjadi moment kebahagiaan bagi warga khususnya umat muslim di seluruh dunia dan Indonesia. Tapi tidak bagi tiga pria sekaligus kepala keluaga di Sukabumi, yang memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri meninggalkan anak istri bahkan orang tuanya jelang, saat dan setelah perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah kali ini.
Dari catatan redaksi sukabumiupdate.com, kejadian pertama berlangsung pada hari Selasa siang tanggal 28 Mei 2019 silam, atau delapan hari jelang Idul Fitri. MA (30 tahun) ditemukan tak bernyawa tergantung kain sarung yang dikaitkan di kusen pintu rumahnya di Kampung Kuta Pasir RT 04/11 Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Pria di Gunungpuyuh Sukabumi Ditemukan Tewas, Diduga Gantung Diri
MA meninggalkan anaknya yang masing berusia 12 tahun, istri (23 tahun) dan ibunya (63 tahun). "Saksi hendak masuk ke rumah, tapi terkunci dari dalam. Akhirnya meminta bantuan ke warga untuk membuka paksa. Setelah pintu terbuka, nampak MA sudah dalam keadaan tergantung menggunakan kain sarung," ungkap Kapolsek Guning Puyuh, AKP Kosasih kepada sukabumiupdate.com.
Peristiwa kedua terjadi saat warga sedang merayakan Idul Fitri, Rabu tanggal 5 Juni 2019 silam. Sekitar pukul 10.00 WIB atau tak lama setelah melangsungkan sholat ied, warga Kampung Ciwaringin RT 02/04 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, dipanikan dengan laporan gantung diri.
NA (41 tahun) ditemukan tewas, tergantung di rumahnya dengan pakaian lengkap membungkus tubuh, memakai kaos hitam lengan panjang dan celana jeans panjang. NA pertama kali ditemukan oleh anaknya, AN (12 tahun).
BACA JUGA: Pria di Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Gantung Diri Saat Lebaran
"Dari ciri-ciri fisik, tinggi badan NA 170 sentimeter. Jarak dari tambah ke leher 120 sentimeter. Lalu jarak dari kaki ke tanah 19 sentimeter," ungkap Kapolsek Tegalbuleud, AKP Djoko Supono kepada sukabumiupdate.com waktu itu.
Selanjutnya,kasus gantung diri terkini terjadi Jumat (14/6/2019) atau sembilan hari setelah perayaan Idul Fitri. EG (41 tahun) ditemukan menggantung di sebuah pohon jati dengan leher terikat tali, di area kebun warga Kampung Cilaksana RT 02/04 Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
EG (41 tahun) adalah warga Kampung Cipanas RT 01/06 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, yang berprofesi sebagai satpam di lokasi wisata air panas Cikundul. Menurut keterangan Polsek Cikembar, EG pada Kamis (13/6/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB sempat mendatangi rumah bibinya di Kampung Cilaksana dengan tujuan bersilaturahmi usai lebaran.
BACA JUGA: Pria Asal Kota Sukabumi Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jati
"Pada malam harinya korban meninggalkan rumah bibinya dengan maksud untuk silaturahmi dengan warga sekitar Kampung Cilaksana dan tidak kembali lagi. Keesokan harinya sudah ditemukan meninggal dunia, diduga gantung diri," ungkap Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi.
EG juga meninggal anak dan istrinya. Kapolsek Cikembar sempat menegaskan temuan secarik kertas da isi pesan di handhone korban kepada istrinya sebelum ditemukan meninggal. “Dugaan karena masalah ekonomi,” jelas Djubaedi singkat.