SUKABUMIUPDATE.com - Agnes Kusuma Handari (53 tahun), menyatakan tidak akan melaporkan atau menuntut pihak yang telah menuduhnya sebagai perempuan yang merekam video pria ancam penggal Presiden Joko Widodo atau jokowi.
Agnes justru mendoakan semoga Allah mengampuni dosa pihak yang telah menuduhnya tersebut. Dia menganggap, kejadian tersebut merupakan cara Allah untuk menghapus dosa-dosanya selama ini.
BACA JUGA: Disebut Netizen Terlibat Video Penggal Jokowi, Klarifikasi Guru SDN di Kota Sukabumi
"Saya tidak melaporkan pihak tersebut, justru saya mendoakan mereka," ungkap Agnes kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/5/2019).
Guru SDN Citamiang 1 Sukabumi ini menjadi korban hoaks. Foto-foto serta profil Agnes viral di media sosial dan dituduh sebagai perekam video pria yang mengancam memenggal Jokowi saat demo di Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (10/5/2019) lalu.
Kejadian tersebut sudah diklarifikasi oleh Agnes di Mapolres Sukabumi, Minggu (12/5/2019) malam. Dia menegaskan pada Jumat tanggal 10 Mei itu, berada di Sukabumi mengajar di sekolah dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Terkait dengan video yang beredar dan menjadi viral saat ini saya pastikan itu bukan saya. Sama sekali berbeda, karena pada saat itu pada tanggal 10 saya masuk sekolah seperti biasa kemudian pulang seperti biasa sekitar pukul 14.00 WIB," tegas Agnes.
BACA JUGA: Guru SD Dituduh Rekam Video Pria Ancam Penggal Jokowi, PGRI Kota Sukabumi Merasa Dirugikan
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Dudung Nurullah Koswara, mengatakan, Agnes merupakan sosok seorang guru yang senantiasa memaafkan kesalahan orang lain kepadanya. "Ibu Agnes itu seorang guru, sampai saat ini beliau memaafkannya," pungkas Dudung.