SUKABUMIUPDATE.com - Komunitas Lingkar Hijau bersama ratusan masyarakat melakukan aksi bersih-bersih, memunguti batubara yang berserakan di Pantai Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (10/5/2019).
Dengan peralatan lengkap, setiap orang yang terlibat dalam aksi memungut batubara memakai sarung tangan dan masker serta membawa kantong sampah berukuran cukup besar.
BACA JUGA: Yuk Ngabuburit Bersihkan Batubara di Pantai Cipatuguran Palabuhanratu
Koordinator aksi, sekaligus ketua Komunitas Lingkar Hijau, Moch Haetami Zein mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan masyarakat Palabuhanratu terhadap lingkungan.
"Karena hampir dua pekan ini pihak yang berkaitan seperti tidak ada yang mau menyelesaikan masalah batubara, yang berserakan di pantai ini. Kami inisiatif sendiri," Haetami Zein kepada sukabumiupdate.com, disela aksi bersih-bersih.
Ia menilai, sebaran batu bara di Pantai Cipatuguran akan sangat berdampak terhadap lingkungan. Dari sisi estetika kurang menarik untuk dilihat, apalagi mengingat wilayah Palabuhanratu terkenal sebagai tujuan pariwisata.
"Dari segi bahaya, batubara ini bisa dikatakan masuk limbah B3. Otomastis apabila ada di ruangan terbuka, akan mengganggu lingkungan, terutama akan mengganggu ekosistem laut," jelasnya.
BACA JUGA: Penampakan Batubara Kotori Pantai Cipatuguran Palabuhanratu, Dampak Tongkang Karam
Haetami menambahkan, nantinya batubara dari hasil bersih-bersih tersebut akan diserahterimakan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi. Pasalnya limbah B3 pihaknya tidak bisa dibuang sembarangan.
"Batubara yang sudah terbuang di laut di khawatirkan akan merusak biota laut. Karena batubara yang sudah terbuang itu akan tergerus oleh ombak di dasar laut menjadi mikro partikel. Ini tentunya akan berbahaya karena akan masuk pada jaringan ekosistem laut seperti pada tumbuhan laut, ikan laut, dan akan menjadi penyebab permasalahan kesehatan," pungkasnya.