SUKABUMIUPDATE.com - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 mendapatkan sorotan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi. Massa GMNI Sukabumi mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Kamis (2/4/2019) siang.
Aksi ini untuk menyampaikan tuntutan terkait kondisi pendidikan di Kabupaten Sukabumi yang masih memprihatinkan.
Sekretaris Jendral GMNI Sukabumi, Dasep Indra, menuturkan, terdapat indikasi kurangnya pemerataan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Sukabumi sehingga kualitas pendidikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Padahal anggaran pendidikan di Kabupaten Sukabumi begitu besar.
BACA JUGA: Hardiknas 2019, Bupati Sukabumi Bagi-bagi Doorprize
"Kita ketahui bersama alokasi dana pendidikan itu sangat besar yakni 20 persen dari APBN dan penambahan Rp 11 triliun untuk dana pendididkan, belum ditambah lagi dari APBD Kabupaten Sukabumi 20 persen dari Rp 4 triliun sekitar Rp 8 miliar utuk alokasi dana pendidikan," kata Dasep kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Dasep, dengan dana sebesar itu seharusnya pemerintah khususnya Kabupaten Sukabumi ini bisa menjangkau pemerataan infrastruktur pendidikan sampai ke daerah terpencil. Di momen Hardiknas 2019 ini, GMNI Sukabumi menyampaikan sejumlah tuntutan yang harus diselesaikan pemerintah.
BACA JUGA: Peringatan Hardiknas di Kota Sukabumi Diwarnai Tawuran Pelajar
"Berdasarkan hasil kajian kami, ada empat tuntutan yakni yang pertama harus ada transparansí alokasi anggaran pendidikan di Kabupaten Sukabumi, yang kedua kami menuntut pemerataan pembangunan sarana dan prasaran pendidikan, yang ke tiga menuntut pemerintah agar melakukan evaluasi kurikulum pendidikan dan yang ke empat kami menolak kapitalisasi pendidikan," paparnya.
Dasep menambahkan, GMNI Sukabumi akan tetap konsisten menyoroti dan mengkritisi berbagai problematika yang terjadi serta akan selalu mengawal demi kepentingan rakyat khususnya di bidang pendidikan juga.
"Momen Hardiknas ini seharusnya menjadi momentun untuk para pelajar di seluruh Indonesia khusunya di Kabupaten Sukabumi, untuk bersatu dan menyuarkan ketidakmerataan nya sarana pendidikan yang ada saat ini," pungkasnya.