SUKABUMIUPDATE.com - Kasi Kedaruratan dan logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman menyatakan Bukit Pasirsalam di Kampung Gunungbatu, Dusun Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, diduga akan menjadi mahkota longsoran dari dampak pergerakan tanah yang terjadi di daerah tersebut.
"Bukit Pasirsalam ini diduga akan menjadi mahkota longsoran, karena sudah terlihat tapal kuda," ujar Eka, Jumat (26/4/2019).
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Sukabumi Minta Tim Geologi Segera Turun ke Lokasi Pergerakan Tanah
Menyikapi hal itu, instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama BPBD Kabupaten Sukabumi telah membahas penanganan yang akan dilakukan. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak pengelola ahan HGU di kawasan tersebut.
"Di rapat koordinasi kedua, kami akan membahasnya dengan semua elemen termasuk perkebunan pemilik lahan HGU tersebut," jelas Eka.
Sementara itu, dari pengamatan sukabumiupdate.com, dibeberapa titik bawah bukit tersebut terdapat permukaan tanah sudah amblas sedalam 1,5 meter dan memanjang. Kondisi ini juga akan di perparah dengan adanya mata air Cisalada yang membesar dan membentuk cekdam.
Tokoh Masyarakat (Tokmas) Kampung Gunungbatu Pepen Ependi mengatakan, hutan dikawasan tersebut telah mengalami alih fungsi menjadi area pesawahan sehingga membuat kontur tanah terus bergerak karena kehilangan hutan sebagai daerah penyangga air.
BACA JUGA: Jalan Amblas Akibat Pergerakan Tanah, Kendaraan Bertonase Besar Diarahkan Jalur Lain
Menurut dia, tak ada histori tentang pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu. Namun sejak ada pembukaan hutan dan alih fungsi lahan beberapa tahun terakhir mulai muncul patahan patahan dari puncak bukit.
"Meskipun ini adalah musibah, namun awalnya dari campur tangan manusia. Semoga dengan musibah ini, masyarakat dapat lebih sadar untuk menjaga lingkungan dan hutan," pungkasnya.
Bencana pergerakan tanah ini mengakibatkan kerusakan 109 rumah di RT 01,02,03 RW 09 Kampung Gunungbatu. Kerusakan terdiri dari rusak berat 12 rumah, 57 rusak sedang. Kemudian 40 rumah, sebuah mushola, MCK, PAUD terancam pergerakan tanah. Bencana pergerakan tanah juga mengakibatkan ratusan jiwa mengungsi.