SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa warga yang terdampak pergerakan tanah atau tanah retak di Kampung Gunungbatu RT 02/09 Kedusunan Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi hanya bisa pasrah saat diberi opsi untuk relokasi. Tanah retak yang terus bergerak membuat mereka pun ketakutan dan memilih untuk tinggal di pengungsian.
Nurhayati (31 tahun) salah satu warga yang rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah mengaku sudah mengamankan beberapa barang berharga ke rumah saudaranya. Meski kini ia mengaku sudah tidak memikirkan barang pribadi miliknya lagi.
BACA JUGA: 114 Warga Gunung Batu Kertaangsana Malam Ini Tidur Dipengungsian
"Yang penting nyawa dan keselamatan kami, dan kami pasrah jika kami harus direlokasi, karena kondisi rumah dan tanah kami disana sudah sangat parah," ungkap Nurhayati kepada sukabumiupdate.com, Jumat (26/4/2019).
Senada juga diungkapkan Cucu (52 tahun) warga yang sudah dua malam menginap di pengungsian beserta keluarganya. Cucu juga sama, lebih memilih untuk tinggal di pengungsian.
Ia pasrah dan memilih pindah dari rumahnya karena takut dan khawatir sewaktu-waktu bencana menimpa keluarganya. Sampai saat ini, ketika siang hari, Cucu dan keluarga pulang ke rumah untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
"Rumah kami tidak rusak, karena rumah panggung. Namun saya takut tertimpa pohon yang ada di pinggir jalan dekat rumah saya karena bawahnya sudah mulai retak-retak," pungkasnya.