SUKABUMIUPDATE.com - Staf Observatori Bandung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Palabuhanratu, Rafdi Ahadi mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Kabupaten Sukabumi, khususnya Palabuhanratu. Seiring dengan informasi peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia mulai, Senin (15/4/2019) sampai (18/4/2019).
BACA JUGA: BMKG Pasang Peringatan Dini Tsunami di Pesisir Pandeglang
Peringatan yang dikeluarkan BMKG tersebut menjelaskan, adanya pola tekanan rendah 1009 di Samudra Hindia Barat Daya Banten dan terdapat pola sirkulasi di Samudra Hindia Barat Daya Kepulauan Nias. Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari Utara-Timur Laut dengan rata - rata kecepatan 3 - 15 knot.
Sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari Timur-Selatan dengan kecepatan 3-15 knot serta kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Selatan NTB, Perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud dan Laut Arafuru.
"Berdasarkan informasi dari BMKG yang diterima, kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut dan kemungkinan termasuk wilayah pesisir Palabuhanratu," ujar Rafdi kepada sukabumiupdate.com, Senin (15/4/2019).
Untuk itu bagi masyarakat di pesisir pantai atau pun nelayan, kata Rafdi, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," jelasnya.
BACA JUGA: BMKG: Peringatan Dini Tsunami Banggai Berakhir
Masih kata Rafdi adapun potensi tinggi gelombang yang diterimanya dari BMKG setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter, terjadi di perairan utara Sabang, Sabang Banda Aceh, Barat Aceh, barat kepulauan Simeleu hingga kepulauan Nias, Samudra Hindia Barat Aceh hingga kepulauan Nias.
Sedangkan di perairan selatan pulau sawu hingga pulau Rotte, selat sumba bagian barat, selat sape bagian selatan, laut Sawu, Samudra Hindia, selatan NTT, Laut Arafuru, laut Sulawesi Bagian Timur, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep Talaud, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara hingga Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua serta Samudera Pasifik utara Halamahera hingga Papua.
"Untuk tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi perairan kepulauan Mentawai, Perairan selatan Jawa hingga pulau Sumba, pulau Enggano, Bengkulu, Selat Bali, selat Lombok, selat alas bagian, perairan Barat Lampung selatan, Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTB, samudera hindia barat kepulauan mentawai hingga Lampung," pungkasnya.