SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian warga Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa barat Kamis (11/4/2019) sekitar pukul 00.37 WIB di kagetkan dengan getaran gempa. Hal itu diungkapkan Wildansyah (35 tahun) warga Palabuhanratu, saat terjadi getaran gempa dirinya sedang tidur tiba tiba merasakan getaran sehingga membuatnya terbangun.
Awalnya ia tidak mengira yang di rasakanya itu gempa namun setelah keluar rumah melihat warga lain juga ada yang terbangun dan merasakan getaran gempa.
BACA JUGA: Getaran Gempa Kembali Dirasakan Warga Sukabumi
"Kebetulan saya kan kalau malam suka ke bangun untuk ke kamar mandi, malam mah pas bangun terasa seperti ada getaran, cuman sebentar ko getaran nya pun tidak terlalu besar," singkatnya.
Sementara itu, Staf Observatori Bandung BMKG wilayah Palabuhanratu, Rafdi Ahadi menerangkan berdasarkan info dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Kamis (11/4/2019) pukul 00.37.49 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,25 LS dan 107,29 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Garut, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat pada kedalaman 47 km.
"Sampai saat ini informasi dari BPBD untuk wilayah Kabupaten Sukabumi, Khususnya Palabuhanratu belum ada laporan dampak dari gempa itu," ujarnya.
Kata Rafdi Gempabumi di selatan Jawa ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik.
BACA JUGA: Guncangan Terasa Hingga Sukabumi, Titik Pusat Gempa Magnitudo 4,8 Berada di Laut
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Cibaduyut, Pangalengan, Garut, Cianjur, Ciamis, Sukabumi, dan Bandung II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 01.04 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.