SUKABUMIPDATE.com - Sejumlah pengendara mengeluhkan kondisi jalan nasional Palabuhanratu - Cisolok, tepatnya di Kampung Cempaka Mekar RT 06/02 Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, jalan tersebut kerap banjir setelah diguyur hujan deras. Seperti yang terjadi pada Senin (1/4/2019) sore. Akibatnya, tak sedikit kendaraan yang mogok, terutama kendaraan roda dua.
BACA JUGA: Jika Hujan Deras Muncul Kolam di Jalan Raya Cisolok Palabuhanratu, Hati-hati!
Ketua RT setempat, Komarudin menjelaskan, air yang tumpah hingga ke jalan setelah diguyur hujan deras bukan terjadi kali ini saja. Hampir setiap hujan deras mengguyur, jalan ditutupi air dengan ketinggian bervariatif, bisa setinggi lutut orang dewasa. Dan hal itu sudah berlangsung selama dua tahun ke belakang.
"Jalan tergenang akibat drainase yang tidak memadai. Selain sudah rusak, juga banyak sampah yang menyumbat. Upaya sudah dilakukan bersama warga dengan membersihkan saluran drainase, karena terlalu sempit saluran airnya. Pengajuan ke desa bahkan ke kecamatan juga sudah dilakukan, namun belum ada tanggapan sampai sekarang," jelasnya.
Komarudin menyebut, kondisi itu membuat pengendara sering emosi, lalu berselisih dengan pengendara lainnya gara-gara salah paham. Bahkan tak jarang terjadi kecelakaan. Selain itu, efek lainnya jalan menjadi cepat rusak.
"Kan di lokasi tergenang banjir itu ada lubang. Nah, saat pengendara melintas masuk lubang, kendaraan tiba-tiba mati dari belakang. Otomatis tidak bisa terkendali, ya menabrak kendraaan yang depan," pungkasnya.
BACA JUGA: Jalan Nasional Berlubang, Depan Pasar Cicurug Sukabumi Macet (17/2/2019)
Sementara itu, salah seorang pengendara, Supriyadi (35 tahun) berharap pemerintah bisa menanggulangi hal ini. Ia juga menyebutkan, masih ada ruas jalan nasional lainnya dengan kondisi seperti ini dan membahayakan pengguna jalan.
"Genangan air tidak hanya disini, di Jalan Citepus tepatnya di belokan Batu Kenit, di depan Hotel Cempaka Ratu Kampung Gadog, di depan Hotel Mustika Ratu Kampung Cihaur. Lebih parahnya bukan hanya air, batu ikut kejalan terbawa derasnya air. Kan itu berbahaya," keluhnya.