SUKABUMIUPDATE.com - Azan berkumandang di Kampung Cinangreup, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada saat hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Rabu (27/3/2019) sore itu.
Dia adalah Hanuman (48 tahun), pria yang mengumandakan azan diteras rumahnya. Menurutnya, sudah menjadi tradisi kalau di daerahnya ini mengumangkan azan ketika hujan deras disertai angin dan petir melanda.
BACA JUGA: Azan Salat Jumat di Selandia Baru Disertai Mengheningkan Cipta
Hanuman mengatakan, masyarajat setempat meyakini dengan mengumandangkan azan, hujan lebat disertai angin kencang dan petir bisa berhenti. Azan dikumandangkan ketika hujan yang turun tidak seperi hujan biasanya.
"Hanya di saat hujan turun yang kita lihat tidak biasa saja baru mengumandangkan Azan, kalau hujannya masih terlihat normal. Ya, dibiarkan saja," katanya.
Sementara itu, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ahmad Komarudin menuturkan, terdapat dalil serta hadist dalam Alquran tentang mengumandangkan azan saat hujan disertai angin serta petir. Menurut Ahmad dengan mengumandakan azan saat hujan bisa mencegah malapetaka.
"Salah satu hikmatnya azan di waktu hujan lebat yang disertai angin dan petir bisa mencegah dari malapetaka. Dan itu ada dalilnya," singkat Ahmad.