Diinfus Hingga Berdarah, Pasien di Palabuhanratu Pilih Pulang

Rabu 27 Maret 2019, 09:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jho Muksin (39 tahun) warga Kampung Mariuk, RT 02/03, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan pelayanan di RSUD Palabuhanratu yang dinilai tidak maksimal. Bahkan ia dibuat kecewa sehingga harus kembali ke rumah. 

Jho menuturkan, kekecewaannya tersebut bermula saat ia bersama istrinya membawa anaknya, Muhris (15 bulan) berobat ke RSUD Palabuhanratu, Senin (25/3/2019). Lantaran anaknya itu mengalami panas dan kejang-kejang.

"Saat tiba di ruang UGD saya ditanya oleh petugas medis, bahwa anaknya yang sakit itu, mau dirawat menggunakan pelayanan umum atau BPJS. Saya memilih umum dan meminta kepada petugas untuk segera memberikan obat penurun panas, karena khawatir kejang-kejang lagi, badannya pun masih panas dan lemas," ujar Jho melalui sambungan selularnya, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/3/2019).

BACA JUGA: Gara-gara Uang Rajaban, Warga Palabuhanratu Kena Bacok

Namun sambung Jho, petugas medis tak memberikan obat terlebih dahulu, malah memberikan resep untuk membeli obat dan harus dibayar dengan uang cash di apotik. Sedangkan, Jho mengaku waktu itu lupa membawa uang, lantaran saat berangkat ke rumah sakit dalam keadaan panik.

"Jujur saya merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit ini, karena, saat saya meminta obat, petugas medis tidak memberikannya dengan alasan harus pakai tanda lunas," katanya.

Dengan rasa kecewa, Jho terpaksa kembali ke rumah menggunakan ojek untuk mengambil uang. Kembalinya dari rumah, ia harus mengantri di kasir, karena banyaknya pasien yang berobat. Setelah bukti lunas dan diberikan ke penjaga apotik, akhirnya bisa mengambil obat syrup penurun panas untuk anaknya.

BACA JUGA: Bacok Gara-gara Uang Rajaban di Palabuhanratu, Pelaku Pakai Golok Kelapa

"Sekitar 1 jam lah saya mengambil uang sampai bisa mendapatkan obat itu," paparnya.

Kemudian Jho keluar mencari sarapan untuk istrinya, namun saat kembali dari luar. Jho dibuat kaget karena melihat istrinya menangis. Pasalnya infusan yang dipasang di tangan anaknya banyak mengeluarkan darah, sampai menetes di bajunya. 

"Saya tanya ke istri sudah melapor ke suster penjaga apa belum, istri saya menjawab sudah, tetapi bukannya dibenerin, malah diomelin katanya," ungkap Jho geram.

Khawatir terjadi sesuatu, Jho langsung meminta tolong kepada tim medis untuk segera membenarkan infusan anaknya. Namun sayangnya tim medis malah menyuruh anak Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) untuk memperbaiki infusan tersebut yang sudah dipenuhi darah.

BACA JUGA: Kondisi dan Luka Korban Pembacokan di Palabuhanratu Sukabumi

"Saya tolak, karena waktu saya tanya, ia menjawab bahwa ia merupakan salah satu siswa yang sedang PKL dirumah sakit. Saat itu, saya bilang bahwa anak saya bukan boneka, jadi tolong suster atau perawat yang benerin. Setelah itu, anak PKL pergi dan tidak lama balik lagi membawa pesan, kalau mau di benerin ke luar saja sana," ketusnya.

"Saya binggung saat itu kondisi anak lagi sakit panas malah disuruh keluar, dari pada banyak tanya lagi saya mengalah dan diam, lalu memilih pulang saja dari pada anak saya dibikin seperti bukan manusia, sekarang anak saya dirawat di rumah saja, dari pada dirawat di rumah sakit Palabuhanratu tidak dianggap manusia," pungkasnya.

Sampai berita ini diterbitkan, Humas RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, belum bisa menyampaikan klatifikasi dan hingga kini mengaku sedang melakukan rapat. "Nanti ya rapat hela," singkat Humas RSUD Palabuhanratu, Bili Agustian melalui chat WhatApp.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi19 Januari 2025, 15:00 WIB

Info Lowongan Lulusan S1: Penempatan Posisi di Bidang Supply Chain

Loker S1 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi PPIC Staff.
Ilustrasi. Info Lowongan Lulusan S1: Penempatan Posisi di Bidang Supply Chain. (Sumber : Pexels/@ChristinaMorillo)
Bola19 Januari 2025, 14:30 WIB

Link Live Streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1 bisa disaksikan secara online. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 14:03 WIB

Dukungan untuk Empan: Guru Tangguh Sukabumi, Berjalan 12 Km Setiap Hari Demi Pelajar

Empan adalah guru di MTs Thoriqul Hidayah Bojongtipar Jampangtengah. Dengan honor Rp200.000 per bulan tak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi di dunia pendidikan, yang sudah dilakoninya selama bertahun-tahun.
Bantuan berbagai pihak untuk pak Guru Empan di Sukabumi (Sumber: dok warga)
Bola19 Januari 2025, 14:00 WIB

Prediksi Borneo FC Samarinda vs Arema FC di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Borneo FC Samarinda vs Arema FC akan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Laga Borneo FC Samarinda vs Arema FC dapat disaksikan streaming secara online. Foto: Vidio
Bola19 Januari 2025, 13:30 WIB

Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persik Kediri vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 13:20 WIB

Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi

"Bagian yang mengalami kerusakan adalah atap dan tembok di bagian depan serta tengah rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, pada Minggu (19/1/2025).
Rumah di Kampung Bangkuong RT 1/5, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diguncang gempabumi, Sabtu 18 Januari 2025 dini hari. (Sumber : dok p2bk)
Life19 Januari 2025, 13:00 WIB

Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat

Tugu setinggi sekitar 9 meter itu bertuliskan Tugu Peringatan EX KMD II Siliwangi tahun 1948 dan 1949.
Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat. Foto: IG/@history_galuh/@rubah_cisadap
Nasional19 Januari 2025, 12:32 WIB

Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan

Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pasca kasus keracunan yang menimpa puluhan pelajar SDN Dukuh 03 di Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ilustrasi. MBG dengan susu. (su/turangga anom)
Bola19 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Prediksi Persik Kediri Vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 11:31 WIB

Bikin Parno: Simpang Cikondang Kota Sukabumi Jadi Arena Perang Geng Gong, Sempat Ada Suara Ledakan!

Dua kelompok yang berperang dengan berbagai senjata tajam ini saling berhadapan, saling sabet dan kejar. Belum diketahui apakah ada yang terluka dari perang antar geng tersebut.
Perang sajam antar geng di simpang cikodang kota sukabumi, Minggu subuh (Sumber: dok warga)