SUKABUMIUPDATE.com – Keluarga Marselo Harry Hitipeuw (13 tahun) siswa SDN Pamuruyan 2 yang tewas terlindas truk di Jalan Suryakencana Cibadak, Kabupaten Sukabumi meminta sopir menyerahkan diri. Truk tronton yang menggilas korban hingga tewas di lokasi kejadian pada Kamis malam silam, memang langsung melarikan diri.
“Mudah-mudahan sopir truk yang menewaskan ponakan saya diberi kesadaran untuk bertanggung jawab,” jelas Yusdi Rahayu (35 tahun) salah seorang paman korban kepada sukabumiupdate, usai pemakanan korban Jumat lalu tak jauh dari rumahnya di Kampung Kebon Kalapa 02/03, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak.
BACA JUGA: Naik Truk, Siswa SD di Cibadak Sukabumi Tewas Tergilas
Menurut Yusdi, keluarga dapat kabar duka dari pihak kepolisian, beberapa jam setelah kecelakaan maut tersebut. Jasad Marselopun sudah berada di RSUD Sekarwangi Cibadak.
“Informasi yang kami dapat, korban saat itu berusaha naik ke atas truk dan terjatuh tergilas. Sayangnya sopir langsung jalan, keponakan saya katanya tergelatak tak bernyawa di pinggir jalan, sampai polisi datang,” sambung Yusdi.
Ia berharap sopir truk dan perusahaan pemilih truk segera bertanggung-jawab. Marselo sehari-hari tinggal bersama neneknya, karena sudah tidak memiliki ibu.
Dihari naas itu, korban memang sejak pagi bermain papalidan dengan menumbang truk ke Cicurug kemudian balik lagi ke Cibadak. Sayangnya tidak ada saksi yang sempat mencapat nomor polisi truk yang menggilas Marselo.
“Teman-teman yang saat itu bersama korban panik nggak sempat liat dan mencapat nomor polisi truk itu,” pungkasnya.