SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Sekarwangi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi resah dengan busa putih yang memenuhi sungai Cimahi.
Warga, Dedah Jubaedah (69 tahun) mengungkapkan, sungai tersebut biasa dipergunakan warga untuk mandi, mencuci baju, dan mencuci piring. Namun, karena sungai tercemar limbah, maka tak ada warga yang berani menggunakan air sungai.
"Nah sekarang gak berani dikarenakan air tersebut bau dan kalau dipakai juga timbul gatal," ujar Dedah.
BACA JUGA: Buktikan Sungai Cimahi Sukabumi Tak Tercemar, Perusahaan Kuarsa Lepas 1 Kwintal Ikan
Dedah menyebutkan, busa tersebut bisa jadi limbah perusahaan garmen yang dibuang ke sungai pada malam hari. "Banyak limbah yang dibuang malam hari, kami pun sebagai warga tidak mau untuk memakai dan menggunakan air sungai. Kadang ikan pun banyak yang mati dengan limbah tersebut," ujar Dedah.
Warga berharap air sungai tersebut bisa digunakan seperti dulu lagi. Sebab kalau musim kemarau panjang, warga menggantungkan kebutuhan air dari sungai tersebut.
Caption: Kondisi sungai Cimahi pada siang hari. Sedangkan kalau malam hari sungai ini dipenuhi busa yang menimbulkan bau menyengat. foto: Suhendi.
Sementara itu, komunitas mancing Sukabumi menyayangkan tercemarnya sungai Cimahi tersebut.
Anggota komunitas mancing, Docik (35 tahun) mengungkapkan komunitasnya selalu berupaya menjaga kelestarian sungai dan ekosistem sekitar sungai diantaranya dengan menebar benih ikan. Tapi karena sungai tercemar limbah, maka ikan yang sudah ditebar bakal mati.
"Kami berharap pihak terkait bisa bertindak tegas untuk mengatasi masalah ini. Saya dapat laporan dari anggota saya mengenai pencemaran limbah mulai pukul 12 malam sampai jam 3 pagi. Siang mah tak ada. Saya yakin sebagian orang gak banyak tahu tentang ini. Baunya menyengat, baunya seperti pemutih kain," jelasnya.