SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Forum Koordinasi Sar Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri memastikan perairan di pantai Palabuhanratu tidak terjadi gelombang tinggi.
"Alhamdulillah sejauh ini dari hari kemarin juga aman, peningkatan gelombang tinggi itu terjadi di perairan laut lepas, perairan laut Jabar selatan 02 sampai 03 meter, sementara berdasarkan pantauan kami dalam teluk Palabuhanratu sendiri 0 sampai dengan 01 meter," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/3/2019).
Senada dengan Okih, petugas Syahbandar, Sopyan Efendi menjelaskan telah menerima laporan dari BMKG terkait dengan gelombang tinggi air laut. Prakiraan cuaca di Perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi masih bagus atau masih normal.
"Adapun dari BMKG ada informasi akan terjadi gelombang tinggi di wilayah selatan setinggi 2,5 sampai 3 meter itu masih di katakan standar untuk di wilayah perairan Palabuhanratu," ujar Sopyan.
Dikatakan cuaca ektrim itu, lanjut Sopyan, diantara 3 hingga 4 meter, jika masih di bawah itu masih dikatakan normal. "Itupun terjadi di laut lepas kalau di Palabuhanratukan teluk, Insyaallah aman," jelasnya.
Biasanya kalau ada edaran dari BMKG terutama terkait cuaca buruk, tambah Sopyan, pihanya pun akan mengeluarkan edaran tersebut ke nelayan dengan cara menghimbau supaya mereka menunda waktu berlayar.
"Kalaupun memang terjadi cuaca ektrim di perairan Palabuhanratu, kita pasti akan memberikan imbuan, berdasarkan edaran dari BMKG. Kita ikuti updatenya juga dan melakukan pemantauan," pungkasnya.
Sebelumnya terjadi gelombang tinggi hingga mengakibatkan perahu fiber atau perahu nelayan hancur digulung ombak di Pantai Konservasi Penyu Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu 13 Maret 2019 kemarin, akibatnya dua orang terluka.