SUKABUMIUPDATE.com - Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan II Sukabumi, mengakui proses perbaikan dan pemeliharaan jalan Lingkar Selatan terhambat oleh kondisi cuaca saat ini. Selain itu, banyak kendaraan berat yang melintas sehingga menyebabkan jalan rusak, berlubang dan bergelombang.
Kepala Seksi Pembangunan, Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan II Sukabumi, Ruhiyat, menuturkan, pihaknya tengah berpacu dengan kondisi cuaca yang sedang memburuk akhir-akhir ini.
"Ketika cuacanya sedang bagus kita bisa lakukan perbaikan aspal, tapi kalau cuacanya sedang buruk paling kita lakukan perbaikan pondasinya saja. Intinya kita akan melakukan pemeliharaan segera," ungkap Ruhiyat kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Kamis (7/3/2019).
BACA JUGA: Awas! Ada 112 Lubang di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi
Hal paling utama terkait permasalahan kerusakan jalan di Lingkar Selatan itu yaitu volume kendaraan yang meningkat dan jalan tersebut banyak dilintasi kendaraan dengan muatan berat.
"Beban itu sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan," paparnya.
Terkait adanya 112 lubang di sepanjang jalan Lingkar Selatan, BPJ telah melakukan perbaikan hanya memang belum maksimal dikarenakan faktor cuaca tadi.
Ruhiyat mengatakan, ada hal yang mesti diketahui yaitu aspal memiliki umur sehingga memang harus dilakukan pemeliharan secara terus menerus untuk menghindari jalan rusak.
"Kalau misalnya beban atau lalu lintasnya masih standar sebetulnya tidak ada masalah, tapi ketika menemui beban yang melebihi kapasitas itu akan berakibat tidak baik terhadap kondisi jalan," ungkapnya.
Ia berharap, jalan Lingkar Selatan dapat dilewati dengan muatan yang sesuai standar. Namun, terjegal oleh adanya regulasi terkait mengendalikan muatan kendaraan tersebut. Sebab, permasalahan jalan itu sudah terintegrasi dengan semua stakeholder atau dinas-dinas yang ada di wilayah tersebut.
"Kita harus merumuskan bersama, bagaimana mencari jalan keluar untuk permasalahan ini," pungkasnya.