SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan suami istri (Pasutri) Kocim (55 tahun) dan Sukriat (48 tahun) adalah pasangan buruh tani asal Kampung Bedeng 2 RT 03/001 Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Keduanya sudah belasan tahun menghuni rumah panggung berdinding bilik ukuran 5x6 meter persegi. Sebuah rumah dengan kondisi tidak layak huni.
Kocim mengaku sudah berulang kali mengajukan perbaikan rutilahu kepada pihak-pihak terkait, namun tidak ada yang menanggapi. Bahkan bantuan sembako seperti beras juga tidak pernah kebagian.
"Dinding bilik sudah pada bolong, atap sudah pada bocor begitupun kayu dan bambu penopang pada rapuh. Kami hanya bisa pasrah saja," kata Kocim saat ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (8/1/2019) di depan rumahnya.
BACA JUGA: Mushola Al Kautsar Jampangkulon Sukabumi Terancam Roboh, Umat Was-was
Informasi yang dihimpun, Kocim dan Sukriat dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama dan kedua sudah menikah dan kondisinya sama-sama pekerja serabutan. Anak bungsu terpaksa putus sekolah lantaran keterbatasan ekonomi, dan kini kerja jadi buruh pengolah ikan asin di Sulawesi.
"Padahal kami sama seperti warga lainnya. Kalau ada program pemerintah, kami tidak pernah merasakannya. Padahal jelas kami orang yang tak mampu, hanya buruh tani dengan penghasilan tak menentu, tergantung orang yang menyuruh. Kami hanya ingin pemerintah berlaku adil saja," timpal Sukriat.