SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pasien di Puskesmas Sagaranten, Kabupaten Sukabumi terbengkalai. Bahkan sebagian pasien rawat inap harus rela ditempatkan di lorong gedung yang menyatu dengan pelayanan lain. Hal itu akibat belum selesainya pembangunan gedung yang rencananya rampung pada Desember 2018 lalu.
Tak hanya lorong yang penuh dengan pasien rawat inap. Mangkraknya pembangunan membuat tidak nyaman pasien pelayanan poli umum. Pasalnya, tenda sementara yang hanya terbuat dari kain terpal seadanya malah memperparah kondisi. Pasien kepanasan di luar gedung, apalagi jika kondisi hujan.
Salah seorang pasien rawat inap Puskesmas Sagaranten, Siti Jenab (55 tahun) mengaku terpaksa menjadi penghuni lorong, karena bangunan dalam proses perbaikan. Meskipun ia merasa keadaanya tidak nyaman.
"Karena kondisinya begini, ya mau bagaimana lagi. Kami warga kecil pasrah dan sabar saja, yang penting sembuh," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (8/1/2019).
Sementara itu, Humas JKN Puskesmas BLUD Sagaranten, A Aripin menjelaskan, kondisi bangunan yang sedang dalam perbaikan sangat berpengaruh pada pelayanan dan kinerja karyawan. Sehingga beberapa ruangan memiliki fungsi ganda.
BACA JUGA: UPTD Puskesmas Surade Sukabumi, Gencar Pemberantasan Sarang Nyamuk
"Di sisi lain kami tidak bisa menolak pasien meskipun kondisi di sini belum maksimal. Memang, seharusnya standar rawat inap di sini hanya 10 bed, namun karena mencakup enam kecamatan dan kondisi bangunan yang tak kunjung selesai, terpaksa kondisinya seperti ini," paparnya.
Wilayah kerja Puskesmas BLUD Sagaranten ini, kata Aripin, mencakup Kecamatan Sagaranten, Pabuaran, Cidadap, Cidolog, Curugkembar dan sebagian Tegalbuleud.
"Kami berharap bangunan pelayanan segera selesai agar masyarakat dan pasien penerima layanan kesehatan tidak terbengkalai lagi," pungkasnya.