SUKABUMIUPDATE.com - Bencana longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada Senin (31/12/2018) lalu benar-benar membuat Aham (60 tahun) kembali mensyukuri hidup. Ia adalah salah satu warga yang berhasil selamat saat longsor terjadi.
Sampai saat ini, Aham mengaku masih sering merinding ketika mengingat longsor yang menerjang satu kampung tersebut. Bagaimana tidak, Aham yang sempat dinyatakan hilang akhirnya bisa diselamatkan dan langsung mendapatkan perawatan intensif di RS Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
"Sekarang alhamdulillah setelah pulang dari rumah sakit agak baikan. Meskipun belum bisa jalan sempurna karena kaki bekas kena batu dan reruntuhan bangunan. Masih sakit. Kata dokter, sekarang sudah baikan, lukanya sudah enggak parah, makannya boleh pulang," ujar Aham saat diawancarai sukabumiupdate.com, Senin (7/1/2019).
Aham mengulas, pada saat longsor menerjang, ia sedang beristirahat di teras rumahnya sambil menatap hamparan sawah, sementara istrinya memasak di dapur. Rumah Aham berhadap-hadapan langsung dengan bukit yang mengalami longsor. Ia sama sekali tak menyadari ada longsor.
"Begitu dengar suara brukk!! Dalam hitungan detik, tanah langsung menghantam dada saya, disusul kayu, bangunan dan batu menjepit kedua kaki," ulasnya dengan suara terbata-bata.
BACA JUGA: Ratusan Warga Gelar Doa Bersama di Lokasi Longsor Cisolok Sukabumi
Saat itu juga tubuh Aham tertimbun longsor. Ia berjibaku mencoba menyelamatkan diri dari dalam timbunan tanah dan beberapa material longsoran. Aham masih ingat betul bagaimana dua buah tiang bangunan menghimpit tubuhnya. Ajaib, Aham masih bisa bernafas saat tertimbun. Beruntung, tak lama berselang Aham berhasil diselamatkan petugas yang saat itu mendengar suara Aham yang berteriak minta tolong.
"Kurang lebih empat jam saya di dalam tanah. Saya terus teriak, akhinya tiba-tiba ada dongkrak kayu nempel ke badan saya. Ternyata yang menolong, saya dibawa ke posko, terus kerumah sakit. Saya sudah pengap di dalam timbunan longsor itu. Leher saya kejepit pohon kelapa. Tapi syukur alhamdulillah, saya masih bisa selamat," pungkas Aham seraya memanjatkan syukur.