SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (31/12). Hal ini membuat longsor terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dan menimbun puluhan rumah warga. Bukan hanya menimbun perkampungan, longsor ini pun membuat 100 Jiwa dari 30 Kepala Keluarga terdampak.
Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) hingga Rabu Malam, tercatat 100 jiwa terdampak, dimana 64 jiwa selamat, 3 jiwa luka berat, 13 jiwa meninggal dunia dan 20 jiwa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi yang melakukan Tanggap Darurat Bencana, membuka posko logistik bersama dengan pihak Desa Sirna Resmi di Kampung Adat, Kasepuhan Sinar Resmi dan menyalurkannya ke warga terdampak. Bukan itu saja, tim PMI Gabungan dari PMI Kabupaten Sukabumi, PMI Kota Sukabumi dan PMI Cianjur membantu Pos Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri dalam identifikasi jasad korban longsor.
“7 orang relawan yang sudah pernah mengikuti pelatihan DVI kami terjunkan untuk membantu kepolisian dalam mengidentifikasi para korban longsor,” ujar Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, dr. Hondo Suwito.
Mereka bertugas membantu tugas kepolisian membersihkan jasad yang sudah tervakuasi oleh tim SAR gabungan untuk mempermudah tugas kepolisian dalam mengidentifikasi korban dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Selain itu, PMI pun membuka pos logistic untuk membantu warga terdampak dalam hal pendistribusian.
BACA JUGA: Bangkai Motor, Bukti Dahsyatnya Longsor Cisolok Sukabumi
Hondo pun menyebutkan bahwa kondisi medan menuju lokasi berada di kemiringan hamper 25 derajat dan kondisi jalan yang curam hingga menyulitkan pendistribusian logistik menuju lokasi terdampak dan memobilisasi relawan dalam membantu tim DVI dalam hal identifikasi para korban.
“Curah hujan masih tinggi di lokasi dan kondisi lokasi yang berada di kemiringan membuat mobilisasi relawan cukup sulit, apalagi kondisi kampung cimapag ini masuk ke dalam zona merah yang sangat rentan terjadi longsor susulan,” pungkas Hondo.