SUKABUMIUPDATE.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi empat kali longsor susulan di lokasi bencana Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Longsor susulan ini terjadi pada hari Selasa kemarin (1/1/2019) dalam skala kecil namun tetap menjadi kewaspadaan bagi tim sar gabungan dan warga yang ikut membantu proses pencarian korban.
Data ini diungkap BNPB dalam rilisnya, yang disebar ke media melalui BPBD Kabupaten Sukabumi. Dalam grafis disebutkan penyebab bencana ini karena tanah yang labil dan adanya curah hujan yang cukup tinggi. Kawasan ini masuk dalam zona atau peta wilayah rawan longsor dengan kategori menengah tinggi bersama, 32 kecamatan lain di Kabupaten Sukabumi.
Rilis yang dikeluarkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho ini menjelaskan saat kejadian longsor terjadi, kawasan perbukitan di atas Kampung Cimapag usai diguyur hujan, 16,7 mm. Kawasan perbukitan yang sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian sawah dan tanaman semusim ini makin rentan longsor karena memiliki struktur tanah gembur, yang mudah menyerab air.
“Lerengnya memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat dan material penyusun lerengnya bersifat poros, dan mudah menyerap air,” tulis Sutopo dalam rilis tersebut.
Saat kejadian tanah gembur persawahan diduga sudah tak mampu menahan beban air, dan disinyalir ada retakan yang membuat lapisan tanah turun (longsor). Jenis gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan yang membentang dari atas bukit hingga ke pemukiman Kampung Cimapag.
BNPB mencatat luas lahan yang longsor mencapai kurang lebih delapan hektar. Lembaga yang mengurusi kebencanaan ini juga mencatat bahwa Kampung Cimapag yang sebagian besar tertimbun longsor berada diujung hamparan sawah yang saat ini hilang digerus longsor.