SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi jalan di Kampung Cigaruwetan, Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dikeluhkan. Lapisan aspalnya sudah mengelupas sehingga banyak lubang sepanjang jalan tersebut, bahkan ada bagian jalan yang masih beralaskan batu.
Selain dibutuhkan warga untuk mendukung kegiatan ekonomi dan pertanian, jalan tersebut menjadi akses menuju Leuwikenit, sebuah objek wisata yang dikelola masyarakat. Wisatawan pun merasa tak nyaman dengan keadaan jalan tersebut.
"Mulai masuk dari jalan Raya Ciracap, kondisinya sudah rusak, banyak lobang dan aspal terkelupas," kata Darta Syufardani salah satu pengunjung asal Kampung Leuwinanggung, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten.
Dia berharap perhatian dari pemerintah. Sebab jalan menjadi hal penting untuk memajukan sektor wisata karena wisata Leuwikenit cukup bagus dan punya potensi.
"Untuk memajukan wisata, salah satunya pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Salah satu wahana di objek wisata leuwikenit di Desa Pasirpanjang. (Foto: Ragil Gilang).
Sementara itu, penggiat wisata Desa Pasirpanjang Yudi Taufik Ismail menuturkan, objek wisata Leuwi Kenit itu berjarak 2,5 Kilometer dari ruas jalan Raya Ciracap. Dari 2,5 Kilometer itu sekitar 1 Kilometernya yang masuk Desa Pasirpanjang masih berbatu.
Dengan keadaan ini, pengembangan sektor wisata Desa Pasirpanjang menjadi lamban dan persoalan ini sudah dilaporkan ke Pemdes setempat. Karena jalan tersebut merupakan tanggungjawab desa.
"Hampir 80 persen kendalanya akses jalan, kami sudah melaporkan ke Pemdes Pasirpanjang," pungkasnya.
BACA JUGA: Lubang di Jalan Pelabuhan II Sukabumi, Rumah Hingga Toko Sepatu Kena Siram Air Kotor
Kepala Desa Pasirpanjang Mamat Slamet, mengakui selama ini banyak masukan dari rekan pemuda yang mengelola wisata tersebut juga dari pengunjung mengenai kondisi akses menuju lokasi. Sehingga bahwa jalur wisata Leuwi Kenit akan menjadi prioritas untuk penataan berupa pengaspalan.
"Untuk penataan Leuwikenit sudah masuk APBdes 2019," pungkasnya.