SUKABUMIUPDATE.com - Penyu hijau di kawasan konservasi penyu taman pesisir Pangumbahan, Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi tak terpengaruh tsunami Banten. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Banten, sejumlah penyu terdampar di perairan pantai Cinangka dan wilayah selatan di Tanjung Lesung dan Sumur, Banten.
Pegawai Konservasi penyu Pangumbahan Musonif menyatakan, penyu di wilayah konservasi Pangumbahan dipastikan aman dan tidak terdampak tsunami Banten.
BACA JUGA: Eksistensi Penyu Hijau (Celonia Mydas) di Pantai Pasir Putih Minajaya Surade
"Di Banten jenis penyu sisik (Eretmochelys Imbricata) kalau disini jenis penyu hijau (Chelonia mydas) dua-duanya merupakan hewan langka. Penyu hijau di wilayah konservasi Pangumbahan dipastikan aman dan tidak terdampak secara langsung," kata Musonif, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/12/2018).
Menurut Musonif, bulan ini penyu yang naik dan bertelur mengalami penurunan, namun bukan disebabkan dampak tsunami Banten. Tapi akibat siklus tiga tahunan masa bertelur. Penyu hijau dalam satu tahun biasanya 5 hingga 6 kali naik ke pesisir pantai untuk bertelur setelah itu menjelajah lautan dan kembali setelah tiga tahun.
BACA JUGA: Terdampar di Pantai Minajaya Sukabumi, Penyu Raksasa Diselamatkan Anak Nelayan
Beda halnya dengan peristiwa tsunami Lombok bulan juli lalu yang mengakibatkan abrasi pantai yang menjadi lokasi naiknya penyu. Abrasinya hingga kedalaman 4 meter dan kondisi itu menganggu keberadaan penyu.
Musonif menegaskan kembali, tsunami Banten tak berdampak kepada kelangsungan penyu di konservasi pangumbahan.